kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.704   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.123   23,91   0,30%
  • KOMPAS100 1.123   -0,15   -0,01%
  • LQ45 802   -0,17   -0,02%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 421   -0,29   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,99   -0,21%
  • IDX80 124   0,62   0,50%
  • IDXV30 134   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 132   -0,41   -0,31%

IEU-CEPA& ICA-CEPA Diteken, Pacu Kinerja Emiten Eksportir, Simak Rekomendasi Sahamnya


Senin, 29 September 2025 / 19:43 WIB
IEU-CEPA& ICA-CEPA Diteken, Pacu Kinerja Emiten Eksportir, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Perkebunan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah baru saja meresmikan dua perjanjian ekonomi baru bersama Uni Eropa dan Kanada yang mencakup perdagangan barang dan jasa, investasi, hingga ekonomi berkelanjutan. Analis menilai, sentimen ini akan menjadi katalis positif bagi emiten eksportir di sektor tertentu.

Pada Selasa, (23/9/2025), Indonesia bersama Uni Eropa telah menyepakati perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership (IEU-CEPA). Sehari setelahnya, RI juga turut menyepakati perjanjian Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).

Dalam kesepakatan IEU-CEPA, sekitar 98% pos tarif untuk produk-produk ekspor Indonesia seperti sawit, tekstil, alas kaki, produk perikanan, dan bahan baku energi baru dan terbarukan (EBT) akan menikmati tarif 0% di hampir 90% pasar Uni Eropa, begitupun sebaliknya. 

Sementara itu, lewat perjanjian ICA-CEPA, akan ada lebih dari 90% atau sekitar 6.573 pos tarif Indonesia mendapat preferensi di pasar Kanada, mencakup tekstil, alas kaki, furnitur, makanan olahan, elektronik ringan, elektronik otomotif, hingga sarang burung walet.

Baca Juga: Menakar Dampak Pemangkasan Tarif Impor ke Emiten Eksportir,Begini Rekomendasi Analis

Beberapa produk seperti makanan olahan, hasil laut, produk kerajinan berbahan serat alam, peralatan rumah tangga, berikut granit dan marmer bahkan disebut akan diganjar tarif 0% saat perjanjian mulai berlaku (entry to force).

Sebaliknya, Indonesia membuka keran pasar sekitar 85,54% atau 9.764 pos tarif untuk produk prioritas Kanada seperti daging sapi beku, gandum, kentang, makanan hasil laut, dan makanan olahan.

Adapun, IEU CEPA bakal efektif pada 1 Januari 2027, sementara ICA CEPA disebut akan mulai berlaku pada tahun 2026.

Wakil Direktur Utama PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) Ang Andri Pribadi mengatakan, pihaknya menyambut positif kedua kesepakatan tersebut. Bagi SMSM, perjanjian ini berpotensi membuka akses pasar yang lebih luas dengan skema tarif yang lebih kompetitif, sekaligus memberikan kepastian regulasi di pasar Eropa dan Kanada.

“Hal ini selaras dengan strategi kami untuk terus memperkuat ekspor serta meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam rantai pasok global otomotif,” ujar Ang kepada Kontan, Senin (29/9/2025).

Adapun hingga Agustus 2025, total ekspor SMSM mencapai Rp 1,65 triliun, berkontribusi 65% terhadap total penjualan konsolidasi perseroan. Negara tujuan utamanya yakni Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Thailand, Perancis, Jepang, Singapura, Belgia, Jerman.

Khusus untuk negara-negara Eropa, total penjualan SMSM mencapai Rp 280 miliar atau sekitar 11% dari total penjualan. “Dengan adanya IEU-CEPA dan ICA-CEPA, kami memperkirakan potensi peningkatan volume ekspor, khususnya pada produk filter dan radiator yang menjadi core business perseroan,” ucap Ang.

Baca Juga: ICA-CEPA Diteken, Ekspor Hasil Laut Indonesia ke Kanada Berpotensi Meningkat

Ke depan, SMSM membidik peningkatan secara bertahap kontribusi pasar Eropa dan Kanada, sejalan dengan fokus SMSM dalam memperluas diversifikasi pasar serta upaya memperkuat posisinya sebagai produsen komponen otomotif global.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Aziz Setyo Wibowo menilai, dua kesepakatan ini akan sangat menguntungkan emiten sektor berbasis ekspor seperti sawit dan turunannya, tekstil, alas kaki, perikanan, dan produk manufaktur. Sebab, mereka akan mendapatkan akses pasar lebih luas dengan biaya yang lebih efisien.

“Namun, keberhasilannya tetap bergantung pada kemampuan emiten memenuhi standar Uni Eropa terkait ESG, keberlanjutan, dan traceability,” jelas Aziz kepada Kontan, Senin (29/9/2025).

Secara jangka menengah hingga panjang, prospek emiten terkait menurut Aziz cukup positif, terutama bagi mereka yang berani berinvestasi dalam peningkatan standar produksi.

Meski begitu, ada tantangan berupa regulasi lingkungan Uni Eropa, biaya sertifikasi, fluktuasi harga komoditas, dan kepastian ratifikasi dan implementasi perjanjian di lapangan.

Dengan berbagai sentimen ini, Aziz merekomendasikan beli saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan target harga Rp 9.200 per saham.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Astra Agro Lestari (AALI) di Tengah Kenaikan Harga CPO

Selanjutnya: Jasindo Berupaya Kerek Kontribusi Premi Asuransi dari Kanal Digital

Menarik Dibaca: IHSG Rawan Terkoreksi, Cek Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (30/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×