kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ICDX terus mendorong mewujudkan kedaulatan komoditi Indonesia


Kamis, 19 Agustus 2021 / 15:26 WIB
ICDX terus mendorong mewujudkan kedaulatan komoditi Indonesia
ILUSTRASI. ICDX terus mendorong mewujudkan kedaulatan komoditi Indonesia.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelimpahan dan keanekaragaman komoditas Indonesia merupakan aset vital bagi perekonomian negara dan pendapatan bagi pemerintah. Mengutip data Bappenas, nilai ekspor Indonesia pada bulan Juni 2021 lalu mencapai 18,6 miliar dolar AS. 

Namun, sebagai salah satu negara utama produsen dan pengekspor komoditas-komoditas besar dunia, Indonesia masih rentan terhadap efek dari volatilitas harga di pasar komoditas global. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah wadah yang mengatur pasar perdagangan komoditi untuk dapat bertransaksi secara efektif pada saat harga komoditas turun maupun naik.

“Bursa komoditi berpotensi menjadi pusat perdagangan komoditi untuk memfasilitasi kebutuhan bagi pembeli dan penjual suatu komoditas, sehingga dapat membentuk pasar persaingan sempurna yang dapat menciptakan perdagangan yang efisien dan transparan. Bursa komoditi suatu negara bisa berperan sebagai pusat perdagangan komoditas-komoditas utama negara tersebut,” kata Vice President of Research & Development ICDX, Isa Djohari Kamis (19/8).

Baca Juga: Perdagangan timah di ICDX dalam tren bullish

Pembentukan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Indonesia melalui bursa diharapkan dapat menjadi pusat perdagangan komoditas lokal dan menyediakan fasilitas lindung nilai bagi pelaku perdagangan komoditi. Dengan demikian, perdagangan komoditas unggulan Indonesia melalui bursa dapat menghasilkan harga acuan sehingga tidak perlu bergantung pada pasar di luar negeri. 

Melalui bursa komoditi di dalam negeri, pelaku pasar juga diharapkan dapat memperoleh harga-harga yang lebih menguntungkan. Produsen bisa menjual pada harga lebih tinggi, sementara manufaktur bisa membeli pada harga yang lebih rendah berdasarkan mekanisme pasar yang transparan.

“Sebagai bursa komoditi, salah satu tujuan utama ICDX adalah menciptakan pasar komoditas yang adil, mudah diakses, dan diatur dengan baik di Indonesia melalui mekanisme bursa. Untuk mencapai hal tersebut, ICDX membangun ekosistem yang terintegrasi dengan clearing house dan sistem logistik,” tambah Isa.

Hal ini dapat terlihat dari salah satu komoditi unggulan dunia yakni timah. Sebelum ICDX mendapatkan mandat dari pemerintah untuk beroperasi sebagai platform perdagangan untuk ekspor timah, produsen timah Indonesia sulit menentukan harga jualnya sendiri karena referensi harga mengacu pada harga yang dibentuk di luar negeri (London Metal Exchange & Kuala Lumpur Tin Market). 

Isa bilang, melalui ICDX, Indonesia telah berhasil mengubah kondisi tersebut dan menambah negara tujuan ekspor timah menjadi 27 negara. Sekarang produsen timah Indonesia dapat menentukan harga jual timahnya sendiri dan penerimaan negara dari ekspor timah menjadi lebih optimal.

“Kami tidak berhenti sampai di situ, saat ini ICDX sedang mengembangkan tiga pilar perdagangan berjangka yang disampaikan Bappebti yakni Sistem Resi Gudang (SRG), Pasar Lelang Komoditi (PLK), dan PBK itu sendiri. Pengembangan tiga pilar perdagangan berjangka oleh ICDX Group diharapkan membuka jalan bagi ICDX untuk mengembangkan perdagangan atas berbagai komoditas lainnya di Indonesia,” kata Isa.

Terkait SRG dan PLK, Isa menyebut perkembangannya hanya tinggal menuju kabar dari Bappebti. Ia bilang pihaknya sudah menyerahkan segala persyaratan, sementara Bappebti saat ini masih dalam tahap verifikasi persyaratan, kesiapan infrastruktur ICDX, hingga kelengkapan dokumen untuk memastikan kesiapan. Jadi sedang menunggu perkembangan selanjutnya.

Baca Juga: Genjot transaksi multilateral, ICDX luncurkan 9 produk valas baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×