kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Strategi Menadah Cuan dari Dividen di Tengah Fluktuasi Pasar Saham


Minggu, 05 Mei 2024 / 15:28 WIB
Intip Strategi Menadah Cuan dari Dividen di Tengah Fluktuasi Pasar Saham
ILUSTRASI. Papan digital perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/4/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/04/2024


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen kembali tiba. Setelah pembagian emiten perbankan, kini giliran emiten big caps lainnya yang telah mengantre untuk menebar dividen. 

Teranyar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sepakat untuk membagikan dividen Rp 17,68 triliun atau setara dengan 72% dari capaian laba bersih tahun buku 2023. Nantinya, setiap pemegang saham bakal memperoleh Rp 178,50. 

Selain itu masih ada kesempatan untuk menanah dividen dari PT Astra International Tbk (ASII). Adapun ASII akan membagikan dividen final sebesar Rp 421 per saham atau Rp 17,04 triliun. 

Meski begitu, musim pembagian dividen kali ini selimuti oleh berbagai sentimen negatif. Ini tercermin dari volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang semakin tinggi dan tekanan net sell investor asing. 

Baca Juga: Kompak Raih Pertumbuhan Kinerja, Simak Rekomendasi Saham EXCL, TLKM dan ISAT

IHSG menutup perdagangan Jumat (3/5) di posisi 7.134,72 atau melemah 3,14% dibandingkan posisi pekan sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, investor asing mencatatkan net sell sebanyak Rp 5,73 triliun. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan rencana pembagian dividen bisa menjadi pemanis di tengah koreksi harga saham. 

Apalagi biasanya setelah pembagian dividen usai, harga suatu saham akan mengalami penurunan sehingga membuat investor dan pelaku pasar terjebak di harga tinggi atau dividend trap

“Dengan adanya koreksi hal ini akan menjadi sesuatu yang menarik karena harga suatu saham akan menjadi jauh lebih murah, tetapi tetap perhatikan fundamentalnya," ucap Nico kepada Kontan baru-baru ini. 

Dia mengatakan jika koreksi bahkan sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) maka itu menjadi salah satu langkah yang tepat untuk membeli suatu saham dan sebagai bentuk mitigasi dividend trap. 

Pasalnya, masih banyak emiten yang terkenal loyal belum menggelar RUPS. Seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang baru akan menggelar RUPS pada 28 Juni 2024.  Kemudian ada PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang rencananya akan melaksanakan RUPS di tanggal 15 April 2024. Masih dari sektor tambang ada PT Bukit Asam Tbk (PTBA). 

Baca Juga: Turun 20% Sejak Awal 2024, Intip Strategi Telkom untuk Mengerek Lagi Harga Saham TLKM

Head of Proprietary Investment Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo menyarankan bagi pemburu dividen sebaiknya mempunyai jangka waktu atau time horizon jangka panjang minimal 10 tahun.   

Investor harus memastikan emiten yang dipilih memiliki manajemen yang profesional, profitabilitas yang baik dan stabil, prospek bertumbuh dan rutin membagikan dividen. 

"Jadi strateginya beli di harga murah atau wajar dan simpan tanpa mempedulikan volatilitas harga saham," jelas Handiman saat dihubungi Kontan. 

Adapun dari sekian banyak emiten yang belum mengumumkan rencana pembagian dividen, saham pilihan Mirae Asset Sekuritas jatuh pada PBID, EPMT, TOTL, NRCA, SIDO, MERK, PWOR, MPMX. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×