Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) merilis data perdagangan timah di Indonesia yang menunjukkan tren bullish di sepanjang tahun 2021.
Dalam rilis yang diterima Kontan, Rabu (5/8), menurut Research & Development ICDX, harga timah yang berkisar US$ 21.000 per ton di awal tahun terus menanjak naik hingga menembus ke level di atas US$ 35.000 per ton, di penutupan semester I/2021.
Dari sisi volume, ekspor timah yang dilakukan melalui ICDX juga menunjukkan kinerja yang positif, dengan total volume ekspor pada semester I/2021, mencapai 12.868,93 metrik ton, angka ini naik 202% dari semester II/2020.
“Meningkatnya permintaan timah di tengah isu ketatnya pasokan akibat pandemi Covid-19 yang kembali merebak di berbagai negara produsen utama timah, khususnya Asia, masih menjadi katalis utama yang menggerakkan harga timah,” katanya.
Baca Juga: ICDX lengkapi segala persyaratan untuk menjadi bursa aset kripto
Menurut ICDX, Indonesia yang merupakan produsen timah terbesar kedua di dunia tidak mengalami kendala akibat dari pandemi Covid-19. “Namun PT Timah Tbk selaku produsen timah terbesar di Indonesia, menyatakan bahwa akan tetap menjaga produksi tahun ini stabil di kisaran 31 ribu hingga 34 ribu ton (11/7),” jelasnya.
Katalis positif lain yang mengangkat harga timah menurutnya adalah perusahaan kendaraan elektrik asal China, Xpeng Motors, pada tanggal 31 Juli secara resmi mengumumkan peluncuran pabrik manufakturnya di zona pengembangan ekonomi dan teknologi Wuhan, dengan proyeksi kapasitas produksi mencapai 100.000 kendaraan per tahun.
“Berita tersebut turut menjadi katalis positif bagi harga timah, pasalnya komoditi timah banyak diaplikasikan dalam industri solder dan juga baterai,” pungkasnya.
Selanjutnya: ICDX Membangun Ekosistem Pasar Fisik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News