Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mencatat pasar obligasi domestik pada tahun 2016 mengalami penguatan yang ditandai dengan berbalik turunnya imbal hasil dan tren positif kinerja Indonesia Composite Bond Index (ICBI) dibanding tahun 2015.
"ICBI menggambarkan kinerja pasar obligasi Indonesia bergerak positif pada tahun 2016," papar Manajemen IBPA dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (4/1).
IBPA menyampaikan imbal hasil positif ICBI secara tahun berjalan tercatat tumbuh sebesar 13,74 % (year to date/ytd) dari 183,2579 menjadi 208,4493. Angka itu lebih tinggi dari tahun berjalan 2015 yang hanya tumbuh sebesar 4,20 % (ytd).
Menurut IBPA, membaiknya kinerja pasar obligasi domestik itu tidak terlepas dari terjaganya kondisi fundamental ekonomi Indonesia. Inflasi dalam negeri yang berada dalam tren rendah, pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran lima % (yoy), dan terjaganya kurs rupiah terhadap dolar AS merupakan faktor pendukung positifnya pasar obligasi domestik.
Terjaganya fundamental ekonomi Indonesia tersebut kemudian mendorong Bank Indonesia untuk melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan BI rate hingga 75 bps dari 7,25 % ke 6,50 %.
Bank Indonesia, lanjutnya, kemudian mengganti BI rate menjadi BI 7 Day Reverse Repo Rate sejak Agustus 2016 dan kembali memangkas suku bunga acuan baru itu hingga 50 basis poin dari 5,25 % menjadi 4,75 %.
Tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia itu turut menopang positifnya kinerja pasar obligasi domestik.
Manajemen IBPA juga menyampaikan bahwa positifnya pasar obligasi domestik terdorong oleh kewajiban investasi di Surat Berharga Negara (SBN) bagi lembaga jasa keuangan yang tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.05/2016.