Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berinvestasi tidak harus selalu mengejar imbal hasil. Ada kalanya investasi juga bisa dibarengi dengan kegiatan sosial. Salah satu produk reksadana yang dapat mengakomodasi hal tersebut adalah I-Hajj Syariah Fund.
Reksadana pendapatan tetap beustan PT Insight Investments Management ini juga mampu menorehkan kinerja yang cukup menawan. Hingga akhir Maret lalu, reksadana tersebut mencetak imbal hasil sebesar 2,47% secara year to date dengan dana kelolaan sebanyak Rp 304 miliar. Hasil ini menempatkannya sebagai peringkat kelima produk reksadana pendapatan tetap dengan kinerja terbaik pada kuartal pertama 2018.
Head of Investment Insight Investment, Genta Wira Anjalu mengatakan, pada dasarnya tiap produk reksadana Insight Investment bertujuan memberikan manfaat terhadap lingkungan sosial sekitar.
Khusus untuk I-Hajj Syariah Fund, terdapat kebijakan bahwa investor yang berinvestasi pada produk tersebut akan menyisihkan 1% dari nilai aktiva bersih NAB) guna memberangkatkan haji atau umrah bagi masyarakat yang kurang mampu.
Genta mengatakan, dari hasil investasi I-Hajj Syariah Fund, pihaknya telah membayar sekitar Rp 14 miliar per Maret silam untuk biaya pemberangkatan serta uang muka 383 jemaah dari tahun 2005 sampai 2018.
Dia menjelaskan, Jemaah yang diberangkatkan bukan investor reksadana tersebut, melainkan orang lain yang direkomendasikan oleh sang investor. “Setelah diajukan, kami lihat dulu apakah sesuai dengan persyaratan atau tidak,” paparnya, Senin (23/4).
Terkait strategi pengelolaan portofolionya, Genta membeberkan saat ini porsi sukuk dalam reksadana I-Hajj Syariah Fund mencapai 65,5%. Sedangkan 34,5% sisanya dialokasikan pada efek pasar uang berupa deposito berjangka yang berasal dari perbankan syariah.
Sukuk yang menjadi aset portofolio reksadana yang diluncurkan pada tahun 2005 tersebut merupakan kombinasi antara sukuk pemerintah dan korporasi berdurasi pendek atau di bawah 10 tahun. “Kami sengaja berinvestasi pada sukuk berdurasi pendek untuk mengantisipasi peningkatan volatilitas pasar,” terangnya.
Sukuk korporasi yang dipilih oleh Insight Investment biasanya memiliki rating minimal –idA untuk perusahaan swasta dan minimal idBBB untuk perusahaan BUMN atau BUMD.
Untuk dapat memiliki reksadana I-Hajj Syariah Fund, investor cukup menyisihkan dana minimal Rp 100.000. Jumlah yang sama berlaku ketika investor ingin melakukan investasi berikutnya. Menurut Genta, reksadana ini cocok untuk investor yang memiliki profil risiko moderat.
Ia menambahkan, saat ini sebagian besar investor yang berkecimpung pada reksadana tersebut berasal dari kalangan institusi. Namun, tidak sedikit pula investor ritel yang berinvestasi pada reksadana ini.
Hingga akhir tahun, indikasi imbal hasil yang dapat dicapai oleh reksadana I-Hajj Syariah Fund sebesar 7,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News