Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) membukukan pendapatan sebesar US$ 63,71 juta sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut turun tipis 0,5% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 64,03 juta.
Di saat yang sama, Humpuss Intermoda Transportasi menorehkan laba bersih US$ 7,08 juta. Laba ini susut 17,48% dari laba bersih periode yang sama tahun lalu US$ 8,58 juta.
Komisaris Utama Humpuss Intermoda Transportasi, Theo Lekatompessy mengatakan, penurunan pendapatan dan laba dipengaruhi oleh kapal LPG Ghina Energy yang sudah berusia 30 tahun, sesuai aturan sudah tidak bisa beroperasi. "Proyek yang didapatkan 15 tahun, akan cost overrun di tahun 2020 atau selama dua tahun ke depan," kata Theo, Kamis (3/12).
Sampai akhir tahun 2020, Theo masih optimistis HITS bisa mencatat kenaikan pendapatan sebesar 5%. Pada tahun lalu, emiten pelayaran ini membukukan pendapatan US$ 86,26 juta.
Baca Juga: Laba Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) tertekan 6,57% di kuartal III 2020
Theo bilang, faktor pertumbuhan pendapatan ini dari kontrak baru 2020 untuk proyek dredging dan Amurang. "Tahun 2020, untuk concern pada perpanjangan kontrak existing kapal oil, chemical dan tug assist," tambah dia.
Sementara untuk tahun depan, Humpuss Intermoda percaya pendapatan bisa naik 15% dengan perolehan laba naik 50% dari prognosa 2020. "Secara moderat, kami proyeksikan pendapatan naik 10%, laba naik 25% dari prognosa 2020," kata Theo.
Baca Juga: Humpuss Intermoda (HITS) meremajakan armada
Salah satu upaya untuk mengejar pendapatan tersebut dengan cara peremajaan kapal. HITS melalui HTC akan membeli dua kapal tunda dengan harga sekitar Rp 50 miliar pada kuartal pertama tahun depan. Dana untuk pembelian tersebut Rp 20 miliar dari internal dan sisanya Rp 30 miliar dari kredit bank.
Sebagai informasi, secara keseluruhan HITS melalui anak usahanya menargetkan menambah tujuh unit kapal di 2020. Satu unit di LNG Tanker, dua unit di kapal Chemical Tanker, dan empat unit offshore support vessels. Dengan rincian floating storage regasification unit (FSRU) sekitar US$ 50 juta, chemical tanker US$ 10 juta, dan offshore support vessels US$ 1,5 juta.
Akan tetapi HITS menunda pembelian kapal baru tahun ini akibat permintaan minyak yang menurun di masa pandemi Covid-19. Theo mengungkapkan sekarang ini tingkat utilisasi secara keseluruhan segmen usaha berada di kisaran 85% hingga 95%.
Baca Juga: Humpuss Intermoda (HITS) kantongi Rp 18,10 miliar dari penjualan 3 armada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News