kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HM Sampoerna (HMSP) Perkuat Kemitraan dengan Petani Tembakau


Kamis, 07 Juli 2022 / 19:51 WIB
HM Sampoerna (HMSP) Perkuat Kemitraan dengan Petani Tembakau
ILUSTRASI. Tanam raya tembakau oleh petani mitra PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). HM Sampoerna Tbk (HMSP) telah menjalankan program kemitraan dengan petani tembakau bertajuk 'Sistem Produksi Terpadu' selama lebih dari satu dekade.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WONOGIRI. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) telah menjalankan program kemitraan dengan petani tembakau bertajuk 'Sistem Produksi Terpadu' selama lebih dari satu dekade.

Kepala Urusan Eksternal HM Sampoerna Ervin Pakpahan menyebutkan, program yang dijalankan melalui perusahaan pemasok tembakau ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tembakau dan kesejahteraan petani.

Per akhir tahun 2021, terdapat lebih dari 21.000 petani tembakau yang tersebar di sejumlah sentra pertanian tembakau di pulau Jawa dan provinsi Nusa Tenggara Barat yang bergabung pada program kemitraan ini.

Dalam program ini, kata Ervin, Sampoerna memberikan pendampingan, bimbingan teknis, akses yang mudah terhadap permodalan serta prasarana produksi pertanian, hingga jaminan pembelian bagi petani sesuai dengan kesepakatan.

Ervin menambahkan, Sampoerna percaya bahwa program kemitraan dapat menjadi solusi bersama untuk memastikan kesejahteraan petani dan menciptakan rantai pasok pertanian tembakau yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga: Sri Mulyani Tetapkan Tarif Baru Cukai Rokok Kemenyan, Simak Besarannya

Di Wonogiri, program kemitraan Sampoerna dilaksanakan melalui perusahaan pemasok tembakau, PT Sadhana Arifnusa, yang secara konsisten memberikan bimbingan bagi para petani mitra. Pendampingan tersebut berlangsung sejak pembibitan, penanaman, hingga panen guna menjaga kualitas tembakau.

Selain Wonogiri, program tersebut juga dijalankan di sejumlah sentra penghasil tembakau di pulau Jawa, seperti Rembang, Jember, dan Bondowoso. Tanpa program kemitraan, rantai perdagangan tembakau yang panjang melalui sejumlah tengkulak berpotensi mengurangi keuntungan petani secara signifikan.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Pertanian terhadap program kemitraan. Kita semua mengupayakan hal yang sama, yaitu mendorong kemajuan pertanian tembakau di Indonesia," kata Ervin.

Di kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Kemenko Perekonomian Moch. Edy Yusuf mendukung program tersebut dan turut mengajak pihak swasta untuk melaksanakan praktik kemitraan karena dinilai mampu mendorong lompatan kemajuan.

Edy menekankan, kesejahteraan petani bisa meningkat jika semua pihak mau berkolaborasi. Oleh karena itu, kata Edy, maka dibutuhkan peran aktif dari pemerintah untuk mendukung beragam aspek terkait pertanian tembakau, mulai dari infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian, hingga pendampingan.

"Dukungan kementerian teknis dalam memitigasi adanya siklus musim yang seringkali berdampak terhadap hasil tanam para petani, termasuk petani tembakau, sangat diperlukan. Apalagi komoditas ini menjadi harapan petani karena memiliki nilai ekonomi yang baik,” ujarnya.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementerian Pertanian Ardi Praptono juga mengapresiasi komitmen HM Sampoerna dalam mengupayakan program kemitraan bersama petani tembakau sejak tahun 2009.

Ia bilang, sinergi yang dibangun dari pola kemitraan ini tentunya menjadi jaminan bagi petani akan serapan hasil panen serta pembelian dengan harga yang stabil.

"Sehingga menghindarkan petani akan ketidakpastian akibat rantai penjualan yang berlapis tanpa kemitraan,” imbuh Ardi.

Manfaat dari program kemitraan tembakau juga dirasakan petani. Ketua DPD APTI Jawa Tengah, Koordinator Bidang Kerjasama Antar Lembaga DPN APTI, Hafidz BR menuturkan, selain memotong rantai pasok yang panjang, kemitraan juga mendorong peningkatan kualitas tembakau lewat bimbingan dan pelatihan.

Ardi mendorong para petani untuk bergabung dengan program kemitraan.

“Kami mendorong petani non mitra untuk bergabung dalam program ini dan siap dalam memfasilitasi komunikasi antar industri dan petani tembakau," kata Ardi.

Baca Juga: Perusahaan Besar Mulai Serius Garap Rokok Elektronik, Pasar Vape Bakal Semakin Ramai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×