Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) akan segera mengantarkan entitas usahanya PT Humpuss Maritime Internasional (HUMI) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama HITS, Tonny Aulia Achmad menyatakan dalam melakukan ketaatan kepada Good Corporate Governance (GCG), pihaknya merencanakan IPO Humpus Maritime Internasional (HUMI) dalam waktu dekat.
“Dana IPO akan digunakan untuk berinvestasi penambahan kapal di 2023,” jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (21/12).
Baca Juga: Proyek Kapal Keruk Humpuss Intermoda (HITS) dengan Belanda Baru Mulai 2023
HITS merencanakan penambahan 11 armada dengan investasi senilai US$ 94 juta atau sekitar Rp 1,45 triliun (Kurs Rp 15.500). Adapun dana dari IPO HUMI akan dialokasikan untuk mendanai investasi ini.
Komisaris Utama HITS, Abdul Rachim Sofyan menyampaikan dana segar yang didapatkan dari IPO HUMI kurang lebih 20% dari seluruh kebutuhan investasi HITS di tahun depan yang sekitar Rp 1,5 triliun.
Menurut perhitungan Kontan.co.id, maka dana segar yang akan dibidik HUMI saat IPO kurang lebih Rp 300 miliar.
“Nantinya 80% dana investasi HITS akan didapatkan dari sumber lain misalnya saja pinjaman dari perbankan maupun institusi non-perbankan,” terangnya dalam kesempatan yang sama.
Selain dari lembaga bank dan non-bank, belanja modal HITS bisa juga berasal dari joint investment dengan pihak lain. Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan sumber dana dari luar negeri supaya ada manfaat lebih yakni hadirnya devisa ke Indonesia.
Direktur HITS, Arief Budiman menambahkan jadwal rencana entitas anak untuk IPO belum bisa disampaikan.
“Kami sedang mempersiapkan dan memproses. Pada waktunya kami dapat izin efektif dari regulasi tentu akan sampaikan secara publik,” ujarnya.
Arief bilang, HITS akan memaksimalkan peluang-peluang penguatan permodalan yang bisa dilakukan, salah satunya melalui aksi korporasi melantai di bursa. Humpuss Intermoda menargetkan kinerja pendapatan di 2023 akan tumbuh 18%-20% dibandingkan pendapatan 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News