kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga Mei, serapan capex WIKA baru 17%


Minggu, 28 Juni 2015 / 15:52 WIB
 Hingga Mei, serapan capex WIKA baru 17%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Hingga akhir Mei 2015, serapan belanja modal PT wijaya Karya Tbk (WIKA) masih sangat minim. Dalam lima bulan pertamaa, perseroan baru menyerap sekitar 17,6% dari anggaran capex yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp 1,7 triliun.

Sekretaris perusahaan WIKA, Suradi mengatakan hingga Mei perseroan baru menyerap capex sebesar Rp 300 miliar. Sebagian besar digunakan untuk injeksi serapan modal anak usaha. "Sekitar Rp 205 miliar dialokasikan untuk capex anak usaha," kata Suradi pada KONTAN akhir pekan lalu.

Minimnya serapan capex tersebut lantaran perseroan belum banyak mengantongi proyek pemerintah. Suradi mengatakan, saat ini emiten kontruksi pelat merah ini baru mengantongi satu proyek jalan tol. Sementar sebagian besar anggaran belanja modal ditujukan untuk proyek tol dan pengemabngan usaha di bidang pembangkit listrik.

Saat ini, WIKA dan konsorsiumnya baru mengantongi kontrak baru memenangkan tender investasi pemabngunan jalan tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) senilai Rp 1,5 triliun. Namun, proyek ini belum bisa digarap karena masih menunggu pendandatangan kontrak."Ini baru pengumaman pemenang. Saat ini kita maish menunggu penandatangaan kontrak baru bisa kita garap," kata Suradi.

Dalam proyek tol Soroja tersebut, WIKA memiliki porsi saham sebesar 25%. Selebihnya, dimiliki oleh anggota konsorsium lain yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) dan PT Jasa Sarana.

Saat ini, WIKA juga tengah mengikuti dua tender jalan tol yakni proyek jalan tol Samarinda-Balikpapan dan Bahauheni-Palembang.

Sementara di bidang kelistrikan, WIKA saat ini tengah membidik bebarapa proyek pembangkit listrik mandiri (independent power producer/IPP) yakni pembangkit listrik Jawa V berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) di Serang, Banten dan pembangkit listrik di Lampung berkapasitas 2x600 MW. Untuk pembangkit listrik di Lampung, perseroan akan menggandeng Bukit Asam dan Mitsubishi. Menurut Suradi, investasi untuk 1 MW dalam proyek tersebut bisa hingga sebesar US$ 2 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×