kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Hingga Kuartal III, Perusahaan Gas Negara (PGAS) Serap Belanja Modal US$ 132 Juta


Kamis, 30 November 2023 / 09:40 WIB
Hingga Kuartal III, Perusahaan Gas Negara (PGAS) Serap Belanja Modal US$ 132 Juta
ILUSTRASI. Ilustrasi infrastruktur gas untuk pembangkit listrik. Jalankan Program Gasifikasi Pembangkit Listrik, PGN (PGAS) bangun klasterisasi Infrastruktur LNG


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah menyerap belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai US$ 132 juta per September 2023.

Rinciannya, sebanyak 57% capex digunakan usaha hilir. Sisanya sebanyak 43% untuk kebutuhan usaha di bidang hulu. Beberapa proyek yang menyerap pemakaian belanja modal tersebut di antaranya adalah gasifikasi kilang minyak Pertamina melalui Pipa Gas Senipah – Balikpapan, jaringan gas kota (jargas) dan revitalisasi terminal LNG Arun.

Hingga Oktober 2023, kemajuan pipa gas Senipah sudah mencapai 92,58% dengan pipa yang telah terpasang sepanjang 76,3 km dari target 78 km.

“Ditargetkan commissioning pada pertengahan Desember 2023 dan akan bisa menyalurkan 125 MMSCFD gas per hari,” kata Harry Budi Sidharta, Direktur Infrastruktur dan Teknologi Perusahaan Gas Negara dalam paparan publik, Rabu (29/11).

Baca Juga: Turun 8,54%, Tower Bersama (TBIG) Kantongi Laba Rp 1,11 Triliun hingga Kuartal III

Adapun proyek ini merupakan bagian kontribusi sinergi PGAS di Pertamina dalam mendukung kegiatan operasi Refinery Unit V Balikpapan. Pipa yang akan dibangun memiliki diameter 20 inch dan dimulai sejak 2022.  

Sementara untuk proyek Terminal LNG Arun, ditargetkan untuk menjadi LNG Hub leader di Asia. Salah satu tahap awal adalah dengan revitalisasi tangki F-6004 yang saat ini dalam status tidak digunakan sejak tahun 2004.

Tahun ini, PGAS mengalokasikan belanja modal senilai US$ 458 juta. Rinciannya, 65% akan digunakan untuk bisnis downstream dan sisanya akan digunakan untuk bisnis upstream.

“Kami mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan rencana investasinya di tengah kondisi yang penuh tantangan,” terang Fadjar Harianto Widodo, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGAS.

Emiten pelat merah ini memang belum menentukan besaran capex tahun depan karena masih menunggu persetujuan komisaris.

Namun, PGAS sudah memiliki sejumlah rencana yang masuk ke dalam pipeline investasi tahun depan, mulai dari Investasi pengembangan pipa gas di Kawasan industri Kendal dan Batang, pengembangan jaringan gas untuk pelanggan komersial dan rumah tangga, Pembangunan infrastruktur gas bumi di Ibu Kota Negara (IKN)  hingga proyek biometana.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Raih Persetujuan Akuisisi Blok 60 dan Blok 48 dari Oman

Biometana adalah bisnis green energy di Pertamina dalam rangka mendukung target Net Zero Emission 2060.

“Dengan berbagai inisiatif ini maka sumber pendanaan (capex tahun depan) akan menggunakan kombinasi internal dan eksternal, dengan mempertimbangkan cost of fund yang optimal,” terang Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGAS Rosa Permata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×