Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggalangan dana melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menjadi pilihan perusahaan-perusahaan. Ini tercermin dari ramainya IPO yang sudah berlangsug sepanjang tahun 2021 ini.
Menurut data Kontan.co.id sebelumnya, tercatat ada 36 perusahaan yang menggelar IPO sejak awal tahun hingga Kamis (9/9). Adapun BEI mengungkapkan, per Rabu (8/9), masih ada 23 perusahan yang masih berada dalam pipeline pencatatan bursa.
I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan, perusahaan dengan aset skala besar mendominasi pipeline hingga 12 perusahaan. Adapun tujuh lainnya adalah perusahaan aset skala menengah dan empat sisanya merupakan perusahaan aset skala kecil.
Asal tahu saja, berdasar POJK Nomor 53/POJK.04/2017, perusahaan dengan aset di bawah Rp 50 miliar dikelompokan sebagai aset kecil. Sementara perusahaan dengan aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar di golongkan dalam aset skala menengah. Untuk perusahaan dengan aset di atas Rp 250 miliar dikategorikan ke dalam perusahaan aset skala besar.
Baca Juga: BEI targetkan rata-rata nilai transaksi harian naik jadi Rp 13,5 triliun di 2022
Melihat hal ini, Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengungkapkan, secara umum investor memang masih menanti calon emiten besar melantai di bursa. Walau begitu, IPO calon emiten lain masih akan menarik minat investor, khususnya investor yang memburu cuan tinggi dari hajatan IPO.
"Seperti kita tahu saham IPO itu pergerakan harganya sangat fluktuatif dan itu menarik buat tipe investor yang mencari cuan besar dalam waktu yang relatif singkat. Tentunya dengan risiko yang besar juga," ujar Mino kepada Kontan.co.id, Selasa (14/9).
Sementara itu, Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengungapkan, selama pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terjaga, gelaran IPO masih akan diminati pasar.
"Secara umum kalau IHSG lagi bullish, IPO apa saja akan ramai," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/9).
Ia melanjutkan, selama IHSG mampu berada di atas level 6.000 bahkan cenderung naik ke atas, IPO masih akan diserap pasar.
Kiswoyo memprediksi, IHSG mampu menyentuh level 6.800 hingga akhir tahun. Dengan demikian, minat terhadap perusahaan-perusahaan IPO masih akan bertahan hingga akhir tahun.