Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Eropa tak henti-hentinya menarik perhatian pelaku pasar, termasuk di Indonesia. Hasil riset dari Henan Putihrai Securities menyebutkan, pergerakan pasar ke depan sangat dipengaruhi perkembangan yang terjadi di Spanyol dan Yunani.
Apalagi, pemerintah Spanyol pekan lalu telah mengajukan permintaan dana talangan kepada Uni Eropa sebesar 100 miliar euro atau setara US$ 125 miliar. Namun demikian, ketentuan tentang berapa besar dana bailout yang dapat diterima negara itu baru diketahui usai hasil audit independen diumumkan 21 Juni mendatang.
Selain faktor dari Spanyol, pelaku pasar juga menanti kabar dari pesta penduduk Yunani yang akan menggelora pemilu kedua. Saat ini, banyak pelaku pasar khawatir, partai anti penghematan, Syriza di Yunani bisa memenangkan pemilu, dan memaksa Yunani terdepak dari Uni Eropa.
Bila hal ini terjadi, Henan Putihrai Securities mengkhawatirkan, akan terjadi penarikan dana besar-besaran dari perbankan Yunani hingga 800 juta euro dalam sehari.
Berita dari Spanyol dan Yunani itu ternyata mempengaruhi pasar domestik di Indonesia. Data Bloomberg menunjukkan, net sell asing di pasar saham sejak awal Juni mencapai Rp 1,67 triliun. Ini berarti, investor asing mengurangi kepemilikan obligasi pemerintah RI dari Rp 224,5 triliun pada akhir Mei menjadi Rp 222,9 triliun per 12 Juni lalu.
Selain faktor Spanyol dan Yunani, pasar di Indonesia juga menanti hasil pertemuan pemimpin negara-negara G20 yang akan berlangsung 18-19 Juni di Mexico.
Dari banyak pengaruh tersebut, Henan Putihrai Securities memprediksi, perjalanan IHSG sepekan ke depan akan berada di kisaran support-resistance 3.669 – 3.910. Dan saham-saham yang disarankan untuk dicermati diantaranya INDF, TLKM, KLBF, AKRA, AALI dan BBRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News