Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Handoyo .
Sementara, seri tenor pendek masih banyak diburu dibandingkan seri tenor panjang. Seri SPNS02042020 yang jatuh tempo pada 2 April 2020 memiliki penawaran masuk terbesar dengan jumlah Rp 13,71 triliun. Mengikuti seri PBS002 dengan tenor tiga tahun menerima penawaran masuk sebesar Rp 10,69 triliun.
Seri PBS026 dengan tenor lima tahun jadi seri yang paling banyak pemerintah serap dengan jumlah Rp 3 triliun. Seri tersebut menerima penawaran masuk sebesar Rp 7,13 triliun.
Sedangkan seri PBS022 dengan tenor 15 tahun dan seri PBS015 dengan tenor 28 tahun mendapati penawaran masuk paling kecil sebesar Rp 3,21 triliun dan Rp 1,17 triliun.
Baca Juga: Peringatan analis: Tren suku bunga nol atau negatif sesat dan racun bagi ekonomi
Ramdhan mengatakan seri tenor pendek masih lebih banyak diburu karena secara umum risiko masih ada selama persoalan perang dagang belum benar-benar selesai.
"Sekarang kondisi belum aman banget tetapi memang dalam dua minggu pasar cenderung stabil bisa menguat lebih jauh, makanya seri tenor pendek yang volatilitas harganya rendah jadi lebih banyak diburu," kata Ramdhan.
Untuk prospek lelang selanjutnya, Ramdhan memproyeksikan minat investor akan sangat bergantung pada perubahan sentimen eksternal. Ramdhan berasumsi jika persoalan perang dagang terus kondusif seperti saat ini, maka pasar obligasi bisa makin moncer.
Baca Juga: Pefindo: Saat ini waktu tepat terbitkan obligasi korporasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News