Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's mengingatkan adanya ancaman resesi global dalam 12-18 bulan ke depan. Kepala Ekonom Moody's Analytics Mark Zandi memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan terus melemah.
Untuk terhindar dari perlambatan ekonomi, Zandi menyebut salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memberikan stimulus moneter melalui bank sentral.
Baca Juga: Lelang SBSN dinilai sukses menambah minat investor
Dalam beberapa waktu terakhir pun, banyak bank sentral memangkas suku bunga acuan. The Fed telah menurunkan suku bunga dua kali, yang juga dilakukan oleh Indonesia.
Sikap dovish berbagai bank sentral serta turunnya yield surat utang membuat Ekonom Pefindo Fikri C Permana berpendapat ini waktu yang tepat bagi perusahaan untuk menerbitkan surat utang.
"Hal tersebut sebagai faktor pendorong penerbitan surat utang khususnya korporasi hingga akhir tahun," kata Fikri kepada Kontan.co.id, Rabu (16/10).
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Menunda Penerbitan Obligasi Senilai Rp 3,5 Triliun
Meski tak bisa dipungkiri, saat ini masih ada ancaman resesi global. Pasalnya, perekonomian domestik dinilai masih cukup solid.
"Namun pada intinya, tetap kembali pada kebutuhan dan tujuan penerbitan surat utang korporasi. Serta cash flow mereka untuk menunjang pengembalian pendanaan di masa mendatang," jelas Fikri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News