kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hasil kinerja positif, saham bank kelas dua kian menarik


Kamis, 21 Februari 2019 / 15:24 WIB
Hasil kinerja positif, saham bank kelas dua kian menarik


Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten perbankan tercatat sudah mulai merilis laporan kinerja mereka sepanjang tahun 2018 lalu. Selain saham bank blue chip, saham-saham bank kelas dua atau second liner juga mencatat kinerja yang ciamik.

Empat saham bank second liner yang sudah merilis kinerja adalah PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), PT Bank Danamon Tbk (BDMN) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Empat saham tersebut kompak mencatat pertumbuhan dari sisi perolehan laba. PNBN mencatatkan laba Rp 3,18 triliun atau tumbuh 59% yoy, BNII raih laba Rp 2,19 triliun atau tumbuh 21,6% yoy, BDMN raih laba Rp 3,92 triliun atau tumbuh 6,5% yoy dan BNGA tembus laba Rp 3,5 triliun atau tumbuh 16,9% yoy.

Kendati demikian, dari sisi pertumbuhan kredit masih belum menunjukan perubahan yang signifikan. Kredit PNBN hanya tumbuh 8,06% yoy, BNII 6,3% yoy, BDMN tumbuh 12% yoy dan BNGA 1,8% yoy.

Melihat kinerja saham-saham bank ini, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony mengatakan, kinerja saham bank second liner cukup baik di tengah kondisi suku bunga yang naik cukup agresif di tahun 2018 lalu. Ini bukti bank bisa bertahan di kondisi suku bunga tinggi.

“Laba tumbuh dua digit baik. Tergambar dari pergerakan harga saham pasca rilis kinerja tahun 2018,” ujar Chris kepada Kontan.co.id, Kamis (21/2).

Berdasarkan data RTI, pergerakan saham secara year to date (ytd) saham-saham ini cukup meyakinkan. BNGA sudah naik 37,70% ytd, PNBN naik 35,37% ytd, BDMN naik 20,72% ytd dan BNII naik 41,75% ytd.

Lebih lanjut, Chris melihat perbankan harus tetap berhati-hati dikarenakan suku bunga acuan di level 6% masih cukup tinggi. Terlihat dari pertumbuhan kredit hanya satu digit menandakan perbankan cukup hati-hati dalam melakukan penyaluran kredit. Strategi yang diterapkan dalam mengambil cuan dari non bunga juga sangat menarik.

“Isu sektoral perbankan sangat menarik sekarang. Mereka juga masih pada fase bullish. Efisiensi di era digital juga tengah dikembangkan,” ujar Chris.

Pihaknya juga masih merekomendasikan untuk bisa mengoleksi BNII, BNGA, BDMN dan PNBN. Target harga yang ditetapkan yakni BNII di level Rp 350 per saham, BNGA Rp 1.600 per saham, BDMN di Rp 11.000 per saham dan PNBN di level Rp 1.700 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×