kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.874.000   -21.000   -1,11%
  • USD/IDR 16.323   10,00   0,06%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Harum Energy (HRUM) Anggarkan Capex US$ 315 Juta di Tahun 2025


Rabu, 28 Mei 2025 / 07:40 WIB
Harum Energy (HRUM) Anggarkan Capex US$ 315 Juta di Tahun 2025
ILUSTRASI. Harum Energy (HRUM) sudah merealisasikan capex sebesar US$ 206,8 juta di sepanjang kuartal I-2025


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar US$ 315 juta atau setara dengan Rp 5,13 triliun (asumsi kurs US$ 1 = Rp 16.290) untuk tahun 2025.

Ray Antonio Gunara, Direktur Utama HRUM mengatakan, mayoritas dari capex atau setara US$ 300 juta akan difokuskan untuk pengembangan usaha nikel HRUM.

"Rencana belanja modal untuk tahun 2025 sebesar US$ 315 juta, sekitar US$ 300 juta akan digunakan pengembangan proyek dalam unit usaha nikel yang sudah ada dan sisanya untuk pemeliharaan unit usaha batubara," kata Ray dalam agenda Publik Ekspose HRUM yang dilaksanakan daring, Selasa (27/5).

Jika dibandingkan, jumlah realisasi investasi dan belanja modal tahun 2025 ini lebih besar 38,83% dibandingkan capex 2024 yang sebesar US$ 226,9 juta. Meski begitu, fokus HRUM ditahun 2024 dan 2025 tetap sama, yaitu untuk pengembangan bisnis nikel dibandingkan batubara.

"Dialokasikan (capex 2024) 90% untuk pemurnian nikel, properti dan pertambangan 6%, kendaraan 2%, logistik 1%, dan lain-lain 1%," jelas Ray.

Baca Juga: Kinerja Harum Energy (HRUM) Ditopang Bisnis Nikel, Simak Rekomendasi Analis

Adapun, belanja modal yang sudah direalisasikan sampai 31 Maret 2025 atau kuartal pertama tahun ini adalah sebesar US$ 206,8 juta. Dengan rincian, sekitar US$ 205 juta untuk pengembangan unit usaha nikel dan sisanya untuk operasi pertambangan, logistik dan lain-lain.

Sebagai informasi, HRUM memiliki portofolio bisnis nikel melalui empat anak usahanya. Yang pertama, PT Position (POS) yang memiliki izin usaha pertambangan di wilayah pertambangan Halmahera Timur, Maluku Utara dengan sumber daya tambang nikel sekitar 215 juta ton.

Kedua, pemurnian nikel melalui PT Infei Metal Industri (IMI) yang memiliki 2 line smelter dengan teknologi Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) dengan kapasitas terpasang tahunan sebesar 28.000 ton nikel. 

Ketiga, pemurnian nikel melalui PT Westrong Metal Industri (WMI) yang memiliki 4 line smelter dengan teknologi Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) dengan kapasitas terpasang tahunan sebesar 56.000 ton nikel. 

Dan yang terakhir, pemurnian nikel melalui PT Blue Sparking Energy (BSE) yang ditargetkan memiliki 3 line smelter dengan High Pressure Acid Leach (HPAL) dan mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun 2026.

Adapun, smelter BSE akan memiliki kapasitas terpasang tahunan sebesar 67.000 ton nikel ditambah produk sampingan 7.500 ton kobalt. 

 

Selanjutnya: Kapitalisasi Pasar BRPT Tembus Rp 126 T, Sahamnya Diprediksi Masih bisa Terus Melaju

Menarik Dibaca: Pengumuman UTBK SNBT 2025 Hari Ini! Berikut Cara Lihat Hasilnya dengan Mudah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×