Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Peluang penguatan rupiah masih terbuka hari ini. Ekspektasi membaiknya pertumbuhan ekonomi domestik bisa menjadi katalis.
Kemarin (4/11), di pasar spot, mata uang Garuda menguat 0,11% menjadi Rp 13.548 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat, rupiah terapresiasi 0,97% ke level Rp 13.461 per dollar AS.
Research and Analyst Fortis Asia Futures Sri Wahyudi menilai, sentimen domestik menjadi penyokong utama rupiah. Deflasi Oktober memperbesar tercapainya target inflasi tahunan yang dipatok 3%-5%. "Sentimen pasar juga positif menunggu paket kebijakan jilid VI," jelasnya.
Menurut Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury Bank BNI, rupiah cukup kuat menjelang pengumuman pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal III.PDB diprediksi naik menjadi 4,85% dari kuartal sebelumnya 4,67%.
Menurut Trian, hari ini rupiah masih berpeluang menguat, jika data PDB sesuai perkiraan. Namun, penguatan terbatas apabila defisit neraca dagang AS membaik. Ia menduga, rupiah menguat antara Rp 13.400-Rp 13.700 per dollar. Sementara Wahyudi melihat, peluang rupiah terapresiasi di Rp 13.350-13.610.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News