Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pasar saham domestik berpotensi menguat di akhir pekan ini. Kemarin IHSG turun tipis 0,01% ke 4.945,50. Namun asing mencatat pembelian bersih (net buy) Rp 171,52 miliar.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi Taulat menilai, koreksi tipis IHSG adalah efek BI mempertahankan bunga. Saham emiten keuangan bereaksi sehingga sektor ini anjlok. “Sementara sektor konsumsi memimpin penguatan,” kata dia.
Analis Phintraco Securitas Setiawan Efendi menambahkan, indeks melemah tipis merupakan efek dari sinyal The Fed yang berniat mengerek suku bunga di akhir tahun ini.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai, perlu ada persiapan dari para pembuat kebijakan dalam negeri untuk mengantisipasi dampak psikologis kenaikan bunga The Fed. Selain kepastian waktu dan besarnya kenaikan bunga, yang terpenting adalah ketersediaan dollar AS di pasar. Jika likuiditas dollar mengering, maka rupiah terancam.
Setiawan menerka, IHSG berpotensi menguat hari ini (19/6) di kisaran 4.852-4.965. Sementara Lanjar menduga IHSG hari ini konsolidasi di rentang 4.900-5.000.
Sedangkan Edwin memperkirakan, IHSG hingga akhir kuartal kedua menguat maksimal di level 5.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News