Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan diperkirakan akan bergerak konsolidasi cenderung menguat terbatas karena tidak banyak data ekonomi yang mempengaruhi pasar.
Hari ini, Kamis (18/6), IHSG bergerak mix di awal perdagangan dan ditutup melemah tipis 0,005% ke level 4.945,49. Kendati demikian, investor asing masih mencatat net buy sebesar Rp 171,52 miliar.
Mayoritas Indeks saham di Asia juga tergelincir dipimpin pelemahan indeks saham China. Ini di tengah kekhawatiran penarikan dana dari ekuitas di tengah maraknya IPO pekan ini yang akan memikat sekitar 6,7 triliun yuan. Sedangkan tingkat capital in flow yang menurun tercermin dari data FDI YoY bulan Mei yang dirilis 7.8% dari 10.5%.
Lanjar Nafi Taulat, analis reliance securities mengatakan pelemahan IHSG terjadi karena BI tetap mempertahankan suku bunga. Sektor keuangan mengalami koreksi tajam setelah investor menanti pertumbuhan pinjaman dan tingkat suku bunga. “Hanya sektor konsumsi yang memimpin penguatan,” kata Lanjar, Kamis (18/6).
Sementara dari eksternal, ada ketidakpastian kesepakatan pembayaran utang Yunani dan perkiraan The Fed akan menaikkan suku bunga 0,625 akhir tahun ini menjadi sentimen negatif bagi investor.
Setiawan Efendi, analis Phintraco Securitas melemah tipis karena The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga akhir tahun sehingga membawa impas negatif terhadap bursa Asia. Namun perkiraannya , besok Jumat (19/6), IHSG akan cenderung menguat karena dari domestik banyak emiten akan membagikan dividen dan katalis bagi investor untuk mengoleksi saham-saham yang memiliki fundamental bagus di saat harga sedang turun.
Lanjar memperkirakan IHSG akan cenderung konsolidasi karena data ekonomi kemarin yakni BI rate tetap di tahap tidak membawa angin positif bagi pasar. “Minimnya sentimen di akhir pekan maka investor akan menanti hasil pertemuan EcoFin di Eropa dan Kebijakan moneter di Jepang,” kata Lanjar.
Secara teknikal , kata Lanjar, IHSG bergerak terkonsolidasi wajar setelah mengalami penguatan dua hari yang cukup tinggi. Indikator Stochastic masih memberikan signal positif dengan momentum bullish dari RSI dan CCI. Histogram pada MACD pun kembali menguat dengan potensi crossing MACD line dengan signal line.
Lanjar memperkirakan, IHSG akan bergerak mixed di akhir pekan dengan kecenderungan menguat terbatas pada range pergerakan 4900-5000. Saham-saham yang dapat diperhatikan di antaranya ICBP, INTP, LPKR, UNTR, MPPA. Sedangkan Setiawan menduga, IHSG akan cenderung menguat dan bergerak dikisaran 4.852-4.965.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News