kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harganya terus naik, ke mana arah batubara ke depan?


Kamis, 26 November 2020 / 20:47 WIB
Harganya terus naik, ke mana arah batubara ke depan?
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara, Senin (19/10/2020).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara kian membara. Mengutip Bloomberg, harga batubara ICE Newcastle untuk pengiriman Januari 2021 berada di level US$ 69,60 per ton pada Rabu (25/11). Ini merupakan level tertinggi yang dicapai batubara pada tahun ini.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas memperkirakan, harga batubara ini bisa lanjut ke kisaran US$ 72 sampai US$ 75 per ton hingga akhir tahun. Proyeksi ini sudah termasuk dengan beberapa sentimen seperti masuknya musim dingin.

Di sisi lain, kabar positif datang dari China, dimana Negeri Panda tersebut akan membeli batubara thermal senilai US$ 1,467 miliar dengan volume mencapai 200 juta ton dari Indonesia tahun depan.

Baca Juga: Kementerian ESDM: China sepakat beli 200 juta ton batubara Indonesia di 2021

Sukarno menyebut, pembelian ini menjadi salah satu indikasi bahwa ekonomi sudah mulai pulih pasca Covid-19. Bahkan, perekonomian Negeri Tirai Bambu tersebut sudah mulai pulih memasuki kuartal ketiga yang tercermin dari industri-industrinya.

“Ditambah lagi, Biden memenangi pemilu Amerika Serikat (AS). China akan lebih optimis ekonomi akan jauh lebih baik dibandingkan pada masa Donald Trump yang hobi perang dagang,” terang Sukarno kepada Kontan.co.id, Kamis (26/11).

Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar memproyeksikan harga rata-rata batubara untuk tahun depan masih akan berkisar di level US$ 60 per ton.

Adapun faktor yang mempengaruhi diantaranya pemulihan ekonomi global, tingkat konsumsi listrik,  serta kebijakan pemerintahan baru AS yang cukup agresif pada isu lingkungan.

Baca Juga: China borong batubara dari Indonesia, saham emiten batubara makin membara

Anggaraksa juga mengamini, tanda -tanda pemulihan ekonomi China sudah terlihat dari kuartal kedua 2020 dimana China telah berhasil mencatatkan pertumbuhan gross domestic product (GDP) sebesar 3,2% yang dilanjutkan dengan pertumbuhan 4,9% secara tahunan  pada kuartal ketiga 2020.

“Ini tentu pencapaian yang luar biasa mengingat sebagian besar ekonomi dunia tengah berada pada resesi,” terang Anggaraksa kepada Kontan.co.id, Kamis (26/11).

Pemulihan ini tentu akan meningkatkan kebutuhan energi. Namun perlu diingat juga bahwa pemerintah China kerap memberikan sinyal campuran seperti komitmen untuk menggunakan energi bersih (clean energy) serta melakukan perlindungan bagi industri batubara domestik mereka.

NH Korindo Sekuritas Indonesia memiliki target harga untuk beberapa saham emiten batubara, diantaranya saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga Rp 2.900, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan target harga Rp 12.000, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target harga  Rp 1.700.

Baca Juga: China beli batubara Indonesia hingga US$ 1,4 miliar, emiten domestik bisa diuntungkan

Di sisi lain, harga batubara juga akan dipengaruhi oleh ketegangan antara China dengan Australia. Mengutip Bloomberg, Selasa (24/11), China melakukan blacklist lebih dari 50 kargo batubara asal Australia senilai lebih dari US$ 500 juta seiring memanasnya hubungan Beijing dengan Canberra.

Lebih dari 50 kapal telah menunggu selama sebulan atau lebih untuk menurunkan batubara dari Australia dengan membawa muatan sekitar 5,7 juta ton batubara. “Produsen batubara Australia mungkin mencari tujuan lain untuk batubaranya, seperti Jepang atau India. Namun, mengingat dampak yang sangat besar, Australia kemungkinan akan memangkas produksi juga,” kata Abhinav Gupta, analis riset di Braemar ACM Shipbroking.

Kapal-kapal yang membawa batubara dari semua eksportir umumnya hanya menunggu tiga hingga lima hari untuk berlabuh sebelum China membatasi pengiriman dari Negeri Kanguru tersebut.

Selanjutnya: China menyerok batubara dari Indonesia, Bumi Resources: Jadi angin segar bagi kami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×