kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga timah masih sulit bangkit di semester II


Jumat, 05 Juli 2019 / 11:30 WIB
Harga timah masih sulit bangkit di semester II


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum menunjukkan sinyal bullish, investor dianjurkan untuk wait and see terhadap komoditas timah di sisa akhir 2019. Apalagi, kepastian komitmen dari sentimen perang dagang masih belum jelas. Begitu pula arah kebijakan bank sentral yang saat ini cenderung melonggarkan kebijakan moneternya. 

Berdasarkan data Bloomberg per Jumat (28/6), harga timah untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 3,34% ke level US$ 18.825 per metrik ton. Padahal harga timah sempat menyentuh US$ 21.740 per metrik ton di Februari lalu.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, sentimen penggerak harga timah tidak jauh berbeda dengan penggerak harga aluminium. Sentimen tersebut yakni, menanti kepastian komitmen negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, serta arah kebijakan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed).

Ibrahim menilai, tren harga timah cenderung masih akan bearish di sisa 2019. Kondisi fundamental juga dianggap belum memungkinkan bagi harga timah untuk rebound

Meskipun begitu, potensi masih mungkin terjadi jika The Fed justru membatalkan rencananya untuk memangkas suku bunga acuan. Maklum saja, pergerakan harga komoditas logam industri sangat berpengaruh pada pergerakan kurs dollar AS. 

Ibrahim menjelaskan, itu karena saat dollar AS menguat, dampaknya akan negatif terhadap harga komoditas. Dengan begitu, pelaku pasar cenderung akan mengincar aset-aset safe haven seperti dollar AS dan emas. 

"Tren harga timah masih sulit digambarkan apakah akan bearish atau bullish. Kemungkinan baru terlihat ada kepastian di kuartal IV-2019, sehingga saat ini baiknya wait and see dulu," jelas Ibrahim saat dihubungi Kontan, Kamis (4/7).

Hingga akhir tahun, Ibrahim memperkirakan pergerakan harga timah bakal berada di rentang US$ 17.600 per metrik ton, hingga US$ 20.000 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×