kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sudah 10 tahun beroperasi di Indonesia, begini perkembangan aksi ICDX


Kamis, 04 Juli 2019 / 13:46 WIB
Sudah 10 tahun beroperasi di Indonesia, begini perkembangan aksi ICDX


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah 10 tahun beroperasi di Indonesia, Indonesia Commodity & Derivatives Exchanges (ICDX) semakin mantap dalam membangun ekosistem perdagangan komoditas berjangka.

"Ekosistem ini memberikan fleksibilitas dan layanan lengkap serta membuka peluang yang lebih luas, tercatat dan transparan," kata Chief Strategy Officer of ICDX, Megain Widjaja, Rabu (3/7).  

Ke depan, Megain berharap ekosistem yang telah terbentuk ini bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

Ekosistem perdagangan berjangka dan komoditas terdiri dari ICDX, Indonesia Clearing House (ICH) dan ICDX Logistik Berikat (ILB).

Kini, anggota bursa ICDX berjumlah 136 anggota.

Salah satu pencapaian IDX lainnya adalah meluncurkan kontrak fisik timah murni batangan. Melalui kontrak ini, penyerahan timah yang sebelumnya dilakukan di atas kapal kini beralih ke gudang Pusat Logistik Berikat (PLB).

Dengan gudang PLB, ICDX berhasil menurunkan volume perdagangan timah yang sebelumnya 80% melalui Singapura, menjadi 24% saja di 2018.

Hal ini juga diiringi dengan peningkatan transaksi perdagangan melalui bursa sebesar 86% dari 14 negara menjadi 26 negara tujuan ekspor.

Megain berharap ICDX bisa menjadikan empat komoditas utama Indonesia bisa masuk di perdagangan bursa dan memiliki harga acuannya sendiri.

Selain itu, guna meningkatkan transaksi perdagangan, ICDX pada Januari lalu meluncurkan produk Spot Exchange Traded Forex yang menjadi pertama di Asia Tenggara. Produk yang diperdagangkan adalah gold, oil dan forex (GOFX).

Sejauh ini, Megain menilai transaksi di GOFX masih rendah di bawah target karena para investor belum mengenal betul forex GOPFX. "Aplikasi GOFX kami belum diterima pelaku pasar secara baik, jadi trader punya pilihan sendiri pada aplikasi yang selama ini mereka gunakan," kata Megain.

Tahun ini, Megain menargetkan transaksi GOFX sebesar US$ 200 juta per hari. Namun, Megain menyebut secara kumulatif sepanjang semester I transaksi baru capai US$ 1 miliar.

Untuk meramaikan transaksi perdagangan pada produk yang ditujukan bagi trader milenial ini ICDX akan gencar melakukan edukasi dan literasi melalui young trader community dan secara aktif mengunjungi kampus.

"Kami baru mulai dengan tiga kampus, target kami akan kunjungi 10 kampus di Jakarta," kata Megain.

Dalam memulai transaksi di GOFX, Megain mengatakan modal minimal awal berkisar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. "Jumlah ini sudah paling pas, dengan margin tersebut investor tidak akan cepat rugi, ketika market bergejolak," kata Megain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×