kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Harga Tembaga Mendekati Level Terendah 6 Minggu pada Kamis (18/1)


Kamis, 18 Januari 2024 / 21:17 WIB
Harga Tembaga Mendekati Level Terendah 6 Minggu pada Kamis (18/1)
ILUSTRASI. Kabel tembaga


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga tembaga berada di level terendah dalam enam minggu pada hari Kamis (18/1). Terbebani oleh ketidakpastian penurunan suku bunga dan pemulihan ekonomi yang tidak merata di China.

Harga tembaga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,1% menjadi US$8.276 per ton dalam perdagangan terbuka resmi. Harganya merosot ke US$8.258 per ton pada hari Rabu (17/1), merupakan level terendah sejak 7 Desember.

Baca Juga: Harga Logam Industri Kompak Tertekan, Simak Prospek dan Prediksi Harganya

Logam industri berada di jalur penurunan minggu keempat berturut-turut. “Pada akhir tahun 2023 terdapat sentimen bullish yang didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga dan pasar memperkirakan hal tersebut,” kata Dan Smith, kepala penelitian di Amalgamated Metal Trading.

“Pada awal tahun ini telah terjadi kemunduran, dengan inflasi di Amerika Serikat (AS) dan Inggris masih cukup tinggi dan data China tidak membantu.”

Data pada hari Rabu menunjukkan, China meleset dari perkiraan pertumbuhan ekonomi sementara penjualan di sektor properti yang banyak berhutang terus menurun.

“Pasar properti China merupakan hambatan besar terhadap perekonomian, namun tidak terlalu berpengaruh pada permintaan logam dasar,” tambah Smith.

Impor aluminium China naik 28% secara tahunan (YoY) menjadi 3,1 juta ton pada tahun 2023, berkat kuatnya permintaan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 6.000 Jadi Rp 1.115.000 Per Gram, Kamis (18/1)

Aluminium terakhir diperdagangkan pada US$2.175 per ton, turun 0,14%. Sebelumnya telah merosot ke US$2.173.50, terendah sejak 14 Desember.

Stok aluminium LME telah melonjak sebesar 25% sejak 14 Desember, menunjukkan pasokan logam yang sehat yang banyak digunakan dalam konstruksi dan transportasi.

Indeks dolar sebagian besar stabil setelah mencapai puncaknya dalam satu bulan terhadap mata uang utama lainnya.

Mata uang AS yang lebih kuat membuat logam yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Pada logam lainnya, seng LME kehilangan 0,5% menjadi US$2.453 per ton, nikel naik 0,4% menjadi US$16.135, timah naik 0,5% menjadi US$25.350, dan timbal turun 0,2% menjadi US$2.060.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×