kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Harga tembaga masih rentan turun


Senin, 31 Agustus 2015 / 07:28 WIB
Harga tembaga masih rentan turun


Reporter: Dwi Nicken Tari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga tembaga  kemarin berhasil rebound dari level terendah sejak Juli 2009. Namun harga masih berpeluang turun, mengingat fokus pasar kembali ke permintaan logam dari China menyusut.

Mengutip Bloomberg, Kamis (20/8), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,4% ke level US$ 5.015 per metrik ton pada 03.22 siang waktu Hong Kong. Dalam sepekan harga sudah jatuh 3,27%.

Ibrahim, Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka, menjelaskan, harga tembaga bangkit dari level terendah karena angka inflasi Amerika Serikat (AS) Juli 2015 tidak sesuai ekspektasi, yakni 0,2% atau lebih buruk dibandingkan bulan sebelumnya 0,3%.

Data inflasi menjadi salah satu pertimbangan The Fed  dalam menaikkan suku bunga. Dalam rilis Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting Minutes, The Fed tidak menyebutkan kapan waktu kenaikan suku bunga. "Ini membuat harga komoditas naik, termasuk tembaga," ujar Ibrahim.

The Fed kemungkinan menunda kenaikan suku bunga pada September karena mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi global, khususnya Tiongkok. "Fokus pasar benar-benar ke perekonomian China yang mengkhawatirkan," kata Ibrahim.

Menurutnya, tren harga tembaga masih bearish sejak jatuhnya pasar saham Negeri Panda hingga 6%. Selain itu, data perdagangan China turun di level 0,3%. Pelaku pasar juga khawatir kebijakan Bank Sentral China (PBoC) mendevaluasi yuan memicu perang mata uang global. Catatan saja, China sebagai konsumen terbesar di dunia menyerap logam hampir 40%.

Ibrahim bilang, The Fed berpeluang menaikkan bunga di akhir tahun. Ini dapat menggerus harga tembaga.

Secara teknikal, Ibrahim menjelaskan, bollinger bands dan moving average (MA) berada 10% di atas bollinger bawah yang mengindikasikan harga berpeluang jatuh. Stochastic, relative strength index (RSI), dan moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif 60%.

Kelima indikator teknikal memberi sinyal harga tembaga akan kembali turun. Oleh karena itu, Ibrahim menduga Jumat (21/8) harga tembaga akan melemah di rentang US$ 4.920–US%5.025 per metrik ton. Sepekan ke depan, harga bergulir di US$ 4.810–US$ 5.025 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×