Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) diperkirakan akan kembali naik pada perdagangan Rabu (26/6). Hal ini didorong oleh turunnya angka credit default swap (CDS) yang menggambarkan persepsi risiko investasi Indonesia.
Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menambahkan, sentimen positif yang terjadi di pasar keuangan global diyakini akan berdampak pada pasar keuangan domestik, termasuk pasar SUN.
Di sisi lain, para pelaku pasar masih akan mencermati perkembangan sentimen domestik terkait rilisnya data inflasi Indonesia periode Juni pada pekan depan. “Selain itu, kenaikan harga minyak yang berdampak pada perubahan kurs rupiah juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan para pelaku pasar,” ungkap Made dalam riset harian Kontan.co.id.
Dengan kombinasi sentimen tadi, investor disarankan untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan fokus pada perubahan kurs rupiah. Terbatasnya perubahan harga SUN di pasar sekunder dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan strategi trading dengan pilihan seri-seri bertenor pendek dan menengah.
Seri-seri yang dimaksud meliputi FR0053, FR0061, FR0043, FR0063, FR0056, FR0059, FR0064, FR0071, dan FR0073.
Sebelumnya, harga SUN mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin seiring penguatan rupiah akibat sentimen yang berasal dari domestik dan global.
Harga SUN tenor pendek atau 1—4 tahun naik rata-rata sebesar 14 bps yang mendorong penurunan imbal hasil rata-rata sekitar 7,7 bps. Harga SUN tenor menengah atau 5—7 tahun naik rata-rata berkisar antara 6—44 bps yang mengakibatkan penurunan imbal hasil rata-rata berkisar antara 1,5—8 bps.
Adapun Harga SUN tenor panjang atau di atas 7 tahun naik rata-rata sebesar 61 bps yang berdampak pada penurunan imbal hasil rata-rata sebesar 36 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News