Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan turun pada Kamis (2/5). Hal ini didorong oleh perubahan nilai tukar rupiah akibat sikap para pelaku pasar yang masih wait and see terhadap beberapa sentimen domestik dan global.
Dengan kondisi tersebut, Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan SUN di pasar sekunder. “Kami merekomendasikan investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga SUN yang cenderung fluktuatif sekaligus fokus pada pergerakan rupiah,” ungkap dia dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Sejumlah seri SUN yang menarik untuk dicermati hari ini antara lain FR0031, FR0053, FR0061, FR0063, FR0056, FR0059, dan FR0074.
Sebelumnya, harga SUN terkoreksi pada perdagangan Selasa (30/4) lalu. Penurunan harga tersebut disebabkan oleh pelemahan rupiah jelang rilisnya beberapa data ekonomi domestik dan eksternal pada akhir pekan ini.
Selain itu, hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang kurang memuaskan juga turut mempengaruhi pergerakan harga SUN pada Selasa lalu. Tercatat, penawaran yang masuk pada lelang sukuk negara lalu hanya mencapai Rp 13,26 triliun. Pemerintah pun hanya mampu menyerap dana senilai Rp 5,07 triliun atau lebih rendah dari target indikatif sebesar Rp 6 triliun.
Harga SUN tenor panjang atau di atas 7 tahun terkoreksi hingga 23 bps yang membuat imbal hasilnya naik antara 1—12 bps. Harga SUN tenor menengah atau 5—7 tahun turun berkisar 10—48 bps yang mendorong kenaikan imbal hasil sekitar 2—8 bps. Adapun harga SUN tenor pendek atau 1—4 tahun turun hingga 30 bps yang akibat kenaikan imbal hasil berkisar 3—10 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News