Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Unggas Tbk memantapkan langkahnya di pasar modal, dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ayam terintegrasi ini mencatatkan saham dengan kode WMUU.
Pada Selasa (2/2), WMUU resmi tercatat di papan utama dan menjadi perusahaan tercatat keenam di tahun 2021. Dalam perdagangan perdananya, harga saham WMUU naik hingga 15,56% ke harga Rp 208 per saham.
Dalam gelaran penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), Widodo Makmur menetapkan harga saham IPO di angka Rp 180 per saham. Proporsi investor yang menyerap yakni investor institusi 69,5% dan ritel 30,5%.
“Langkah ini menjadi pintu gerbang menuju pasar yang lebih dinamis. Kendati kondisi pasar saham masih menantang di tengah pandemi Covid-19,” kata Direktur Utama Widodo Makmur, Ali Mas’adi, Selasa (2/2).
Baca Juga: Widodo Makmur Unggas akan melantai di BEI dengan kode saham WMUU
Seiring dengan market yang didominasi oleh pemain ritel, saat ini diperlukan alokasi ritel yang mencukupi dan juga untuk menjaga likuiditas di pasar sekunder. Saham WMUU mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak empat kali selama masa penawaran umum. Bertindak sebagai joint lead underwriters yakni PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Ali mengatakan, Widodo Makmur juga berupaya menjaga minat investor di pasar sekunder menjadi lebih baik, dengan menurunkan total saham yang dilepas ke publik atau free float dari 35% menjadi 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Selain itu, sambungnya, emiten yang bergerak di sektor perunggasan (poultry) ini, berencana menerbitkan instrumen surat utang atau obligasi korporasi di akhir tahun ini, untuk mendukung upaya ekspansi bisnis.
Baca Juga: Penawaran sampai Rabu (27/1), harga IPO saham Widodo Makmur Rp 180 per saham
Baca Juga: 30 Perusahaan masuk pipeline BEI, simak strategi memilih saham IPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News