kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Saham Ini Berpotensi Naik, Cermati & Jangan Salah Masuk


Senin, 17 Oktober 2022 / 07:50 WIB
Harga Saham Ini Berpotensi Naik, Cermati & Jangan Salah Masuk
ILUSTRASI. Harga Saham Ini Berpotensi Naik, Cermati & Jangan Salah Masuk


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah saham berpotensi naik meskipun tekanan menghampiri Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Analis rekomendasi investor tetap cermat dan jangan salah langkah untuk masuk saham tersebut.

Sejumlah saham diprediksi mencatatkan kenaikan harga karena adanya sentimen windows dressing. Window dressing biasanya terjadi menjelang tutup tahun, dimana investor memburu saham tertentu sehingga harganya cenderung naik.

Namun window dressing tahun 2022 ini juga diselimuti sentimen negatif. Sejak Jumat (7/10), IHSG bergerak koreksi dari level 7.000 dan bertengger di 6.814,53 pada akhir perdagangan Jumat (14/10).

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menjelaskan, pergerakan IHSG masih tertekan akibat potensi kenaikan suku bunga yang dilakukan berbagai bank sentral. Salah satunya, The Fed yang diekspektasikan akan semakin agresif.

Baca Juga: Prediksi IHSG Senin (17/10) Naik, Cek Saham Pilihan Untuk Dapat Cuan Hari Ini

Apalagi Inflasi Amerika Serikat (AS) belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Indeks harga konsumen AS naik 0,4% secara bulanan di September 2022. Sementara, secara tahunan, inflasi AS menyentuh level 8,2%.

"Kemungkinan IHSG akan lebih bottom mencapai 6.600-6.700. Jadi kami cenderung buy on weakness ketika marketnya melemah di Oktober bertahap sampai akhir bulan ini," tutur Hans kepada Kontan, Rabu (12/10).

Adapun sepanjang tahun berjalan hingga Jumat (14/10), indeks IDX sektor Teknologi terpantau melorot paling dalam sebesar 28%. Di susul, IDX Sektor Properti & Real Estat sebesar 12,02%.

Hans menilai, sampai akhir tahun ini, sektor teknologi masih akan mengalami tekanan. Sementara sektor properti masih akan terhimpit akibat tren kenaikan suku bunga.

"Sekarang (sektor teknologi dan properti) tidak menarik, cenderung lebih memilih saham-saham lain. Komoditas menarik dan konsumer yang lebih defensif," imbuhnya.

Namun semua kembali lagi pada time horizon investasi. Hans bilang kalau untuk jangka panjang ke dua sektor itu bisa dipertimbangkan, tapi kalau jangka pendek bisa pertimbangkan yang lain.

Dia menilai sektor jangka pendek sektor komoditas masih menarik, terutama emiten batubara. Dari sektor ini, Hans menjagokan saham ITMG, PTBA, ADRO dan BUMI.

Harga saham PTBA pada perdagangan Jumat 14 Oktober 2022 ditutup di level 4.230 turun 20 poin atau 0,47% dibandingkan sehari sebelumnya. Potensi kenaikan harga saham PTBA masih terbuka, pasalnya harga batubara cenderung tinggi dan permintaan pasar juga stabil.

Sektor konsumen juga layak dilirik. "Konsumer cukup defensif tapi tidak akan naik banyak. ICBP, INDF, MYOR yang cukup bagus," tandasnya.

Itulah rekomendasi saham yang berpotensi naik harga. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×