kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Investor Defensif, Reksadana Pendapatan Tetap Pimpin Kinerja Terbaik per Juni 2025


Selasa, 01 Juli 2025 / 20:26 WIB
Investor Defensif, Reksadana Pendapatan Tetap Pimpin Kinerja Terbaik per Juni 2025
ILUSTRASI. Dalam sebulan terakhir, kinerja reksadana mencerminkan pola yang beragam. Reksadana pendapatan tetap masih unggul dengan capaian kinerjanya yang solid. KONTAN/Muradi/2016/03/02


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dalam sebulan terakhir, kinerja reksadana mencerminkan pola yang beragam. Reksadana pendapatan tetap masih unggul dengan capaian kinerjanya yang solid. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja reksadana pendapatan tetap per 30 Juni 2025 memberikan imbal hasil tertinggi sebesar 0,78% month of month (MoM). Menyusul reksadana pasar uang dengan yield sebesar 0,43% MoM. Adapun, indeks reksadana campuran tercatat minus 1,18% MoM dan reksadana saham yang juga minus 2,62% MoM. 

Reza Fahmi Riawan, Head of Business and Development Henan Putihrai AM mengatakan, performa ini mencerminkan pergeseran preferensi investor ke aset yang lebih defensif ditengah meningkatnya tensi ketidakpastian global. 

Menurut Reza, capaian positif bagi reksadana pendapatan tetap tidak terlepas dari penurunan yield obligasi pemerintah dan stabilitas kupon obligasi korporasi akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga bank indonesia (BI) di semester II-2025.

“Hal ini terbukti dengan aksi beli asing di pasar SBN sebesar Rp 4,28 triliun selama 1 - 12 Juni 2025,” jelas Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (01/7).

Baca Juga: Reksadana Offshore Masih Menarik, Meski Volatilitas Global Meningkat

Disamping itu, potret reksadana saham justru mengalami tekanan yang cukup dalam akibat aksi profit taking setelah technical rebound pada bulan April hingga Mei lalu, serta gejolak geopolitik di Timur Tengah yang mendorong investor global menghindari aset berisiko, termasuk saham. 

Pergerakan ini mengindikasikan bahwa pola rebound pada reksadana saham belum sepenuhnya stabil. Indikasinya tercermin dari indeks harga saham gabungan (IHSG) yang kembali berada dibawah 7.000 pada akhir Juni lalu dan arus keluar asing sebesar Rp 45,19 triliun secara year to date (ytd). 

“Meski secara valuasi masih murah, namun investor cenderung wait and see terhadap arah suku bunga The Fed dan tensi geopolitik.

Dengan demikian, rebound yang terjadi lebih bersifat teknikal dan belum didukung oleh fundamental yang kuat dan berkelanjutan,” terangnya.

Baca Juga: Pasar Keuangan Tertekan, Kinerja Reksadana Turun dalam Sepekan

Disisi lain, Karen Miranti, Marketing Investment Specialist Syailendra Capital melihat, prospek reksadana masih cukup positif menuju akhir tahun 2025. Terutama, jika BI benar kembali memangkas suku bunganya pada semester ini. 

Karen membeberkan strategi racikan portofolio bagi investor konservatif dengan mengalokasikan dana ke reksadana berdurasi pendek - menengah dengan strategi aktif. Sementara investor moderat dapat mempertimbangkan reksadana campuran dengan strategi taktis sebagai pilihan diversifikasi antara saham dan obligasi.

“Bagi investor agresif dapat mengalokasikan sana ke reksadana saham berbasis high conviction stock picking yang memadukan saham-saham big cap dan mid cap. Sekaligus memanfaatkan koreksi pasar untuk posisi jangka panjang,” tutup Karen.

Reza melanjutkan, bagi investor dengan horizon investasi 6 - 12 bulan dan cenderung konservatif dapat menyesuaikan dengan komposisi 70% pendapatan tetap dan 30% pasar uang. Sementara bagi investor moderat dapat menyesuaikan 50% pendapatan tetap, 30% saham, dan 20% pasar uang.

“Bagi investor yang cenderung agresif dapat mempertimbangkan alokasi 60% saham, 30% pendapatan tetap dan 10% pasar uang,” tutup Reza.

Selanjutnya: Ketegangan Global Uji Ketahanan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan Indonesia

Menarik Dibaca: 5 Cara Memperbaiki Tekstur Kulit agar Kembali Mulus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×