Reporter: Ahmad Febrian, Yuliana Hema | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah fluktuasi harga saham, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) bersiap meluncurkan fitur baru GoPay Tabungan, esok Rabu (18/10). Lewat fitur tersebut, para pengguna tidak hanya dapat bertransaksi, juga menabung dan memperoleh bunga.
Rizal Rafly, analis Panin Sekuritas mengatakan, GoPay Tabungan by Jago berpotensi semakin memperkuat posisi GOTO. Produk ini terobosan baru dan menjadi yang pertama di industri jasa keuangan tanah air. Selain itu, GoPay Tabungan membuat ekosistem menjadi lebih lengkap karena ke depan bisa menjadi pintu masuk ke bisnis pinjaman. Jadi, lebih dari sekadar alat bayar.
"Bisa menjadi sumber pertumbuhan GOTO dari sisi transaksi (GTV) serta langkah besar mencapai profitabilitas karena dari sisi margin besar serta monetisasi atau take rate naik," kata Rizal, dalam keterangannya, Senin (16/10). Potensi dana pihak ketiga dari adanya fitur GoPay Tabungan signifikan. Rizal mencontohkan jika ada 10 juta pengguna GoPay mengaktifkan fitur tabungan dan menabung rata-rata Rp 1 juta, potensi funding mencapai Rp 10 triliun.
“Jika bunga simpanan yang ditawarkan kompetitif mencapai 7%, cost of fund setara Rp 600 miliar. Namun jika 90% dana untuk lending dengan bunga 20%-25% dan risiko default 4% maka margin bersih setara 9%-13% yang mana untuk industri keuangan termasuk besar.” jelas Rizal.
Asumsi bunga simpanan 7% mengacu ke bunga tertinggi yang pernah diberikan bank digital beberapa waktu lalu. Realisasinya tentu tidak akan setinggi itu karena manajemen Jago dan GOTO berupaya memberikan imbal hasil sewajarnya untuk menghindari bakar uang berlebihan. Jika mengacu ke informasi yang tersaji di aplikasi GoPay, bunga simpanan di kisaran 2,5%. Rizal memprediksi, GoPay Tabungan bisa menjadi katalis positif untuk harga sahamnya karena ada potensi kenaikan valuasi saham GOTO apabila produk ini dieksekusi dengan baik.
“Jika pertumbuhan diasumsikan mencapai 15%-20% dan take rate sampai 1% saja, valuasi GTV standalone bisa mencapai dua kali dari sekarang. Artinya akan ada potensi re-rating valuasi wajar GOTO setidaknya Rp 10 triliun lagi," terang Rizal. Hitung-hitungan Rizal dampak ke valuasi wajarnya bisa ada upside 10%.
Baca Juga: Saham GOTO Volatil, Mansek: Aksi Jual di Luar Fundamental Saham!
Pada perdagangan Senin (16/10), harga saham GOTO menyentuh level terendah intraday sepanjang masa di Rp 54 per saham. Lalu harga saham kemarin fluktuatif sempat menyentuh Rp 70 menjelang penutupan. Dan akhirnya tutup melemah 1,49% ke Rp 66 per saham pada Senin (16/10).
Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia (UI) Budi Frensidy menilai, goyahnya harga saham GOTO dipengaruhi oleh makin besarnya free float GOTO.
"Sehingga tidak ada lagi pemegang saham mayoritas yang berkepentingan dan sulit untuk menjaga harga," kata Budi, kemarin.
Sebelummnya Komisaris GOTO, sekaligus Founder Tokopedia, William Tanuwijaya menjual 332,22 juta saham seri A miliknya dari 9–13 Oktober 2023 di harga rata-rata Rp 78,98 per saham.
Teguh Hidayat, Pengamat Pasar Modal & Direktur Avere Investama mencermat, walaupun jumlah saham yang dijual masih kecil, tapi apa yang dilakukan oleh William menjadi hal yang penting bagi investor publik. "Founder yang paling tahu dalam perusahaan, investor hanya meraba. Jadi founder jual, investor panik. Kalau founder beli, investor juga ikut beli," ujarnya.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto mencermati, tekanan yang terjadi pada GOTO sepenuhnya disebabkan respons pasar. Pasar merespons karena GOTO menembus rekor harga terendah dan mendekati Rp 50, namun tidak didasari oleh faktor fundamental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News