kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.774   96,00   0,57%
  • IDX 6.272   303,55   5,09%
  • KOMPAS100 896   52,01   6,16%
  • LQ45 710   40,51   6,05%
  • ISSI 194   7,90   4,26%
  • IDX30 375   21,62   6,12%
  • IDXHIDIV20 454   22,06   5,11%
  • IDX80 102   5,97   6,24%
  • IDXV30 107   5,18   5,11%
  • IDXQ30 124   6,14   5,21%

Harga nikel turun, Pefindo revisi outlook Aneka Tambang (ANTM) jadi negatif


Sabtu, 20 Juni 2020 / 07:30 WIB
Harga nikel turun, Pefindo revisi outlook Aneka Tambang (ANTM) jadi negatif


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

ANTM juga memiliki cadangan emas dan sumber daya masing-masing 8 ton dan 37 ton. Untuk meningkatkan cadangan emasnya, ANTM membentuk aliansi strategis dengan Newcrest Mining Ltd untuk melakukan eksplorasi deposit emas dan tembaga di daerah-daerah prospektif di Indonesia.

ANTM terus memperkuat posisi di segmen feronikel (FeNi) dengan memperluas kapasitasnya ke Halmahera Timur. ANTM juga fokus pada peningkatan penjualan emas ritel dengan membuka butik, melalui pengecer emas dan mengembangkan produk perhiasan. ANTM juga menembus pasar ekspor baru dengan menjual ke bank bullion. 

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) membuka opsi revisi target kinerja untuk tahun ini

Dengan konsolidasi PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), ANTM dapat menangkap permintaan aluminium dalam jangka panjang, dimana produk-produk pemrosesan digunakan dalam pembuatan komponen elektronik, seperti refraktori, abrasive, sirkuit terpadu, dan pemurni air. 

ANTM memiliki operasi yang terintegrasi secara vertikal dari penambangan hingga pabrik pengolahan. Tambang nikelnya terintegrasi dengan pabrik feronikel, dengan kapasitas terpasang tahunan sebesar 27.000 ton feronikel setelah selesainya ekspansi pabrik Pomalaa. 

Cadangan bijih bauksitnya yang besar juga terintegrasi dengan pabrik chemical grade alumina (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat, yang dimiliki oleh ICA, yang dirancang untuk menghasilkan 300.000 ton CGA per tahun. ICA telah memulai kembali produksi dan membuat kemajuan yang berarti baik secara operasional maupun finansial. 

Peringkat ANTM dapat diturunkan jika pandemi berlanjut hingga 2021. Pandemi berkepanjangan bisa menunda pemulihan ekonomi global dan berdampak negatif pada harga komoditas dan permintaan global. Sehingga memengaruhi operasi bisnis dan profil keuangan ANTM. 

Baca Juga: Kinerja Aneka Tambang (ANTM) Bisa Tertekan Efek Lockdown di Berbagai Negara

Peringkat tersebut juga dapat berada di bawah tekanan jika memiliki utang yang lebih tinggi dan gagal menyelesaikan proyek ekspansi sesuai jadwal. "Kami dapat merevisi prospek menjadi stabil jika generasi EBITDA kuat di tengah kondisi saat ini yang tidak menguntungkan," jelas analis Pefindo dalam rilis. 

Pefindo akan terus memantau dampak pandemi pada kinerja dan profil keuangannya dalam jangka waktu dekat hingga menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×