kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Harga nikel stabil, ini rekomendasi analis untuk saham ANTM dan INCO


Senin, 29 Juli 2019 / 17:52 WIB
Harga nikel stabil, ini rekomendasi analis untuk saham ANTM dan INCO


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Tendi Mahadi

Sedangkan Thomas mengatakan perkembangan rencana divestasi saham INCO ke Inalum bisa menjadi sentimen eksternal yang positif. “Progressnya bagus ya dan pembicaraan masih jalan terus. Jadi bukan tidak mungkin akan terealisasi,” katanya.

Angin segar lebih banyak menerpa ANTM. Menurut Thomas, produksi feronikel dan nikel ANTM ia proyeksikan bisa mengalami kenaikan cukup signifikan pada tahun ini. Beroperasinya satu pabrik nikel milik ANTM ia bilang bisa menyokong produksi dan penjualan.

Catatan Thomas menghitung setidaknya penjualan feronikel serta nikel ANTM akan mengalami kenaikan pada tahun ini. Tahun lalu, ANTM menjual 24.135 ton feronikel dan 6,33 juta ton nikel. “Tahun ini saya proyeksikan bisa mencapai 26.730 ton feronikel dan 7,6 juta ton nikel,” kata Thomas.

Data terakhir produksi feronikel ANTM sudah mencapai 10.736 ton nikel per Mei 2019 lalu. Sedangkan penjualannya mencapai 10.728 ton nikel. Untuk biji nikel, produksi ANTM telah mencapai 3,98 juta wmt dengan penjualan sebesar 3,11 juta wmt.

Baca Juga: Semester I-2019, laba bersih Kirana Megatara (KMTR) turun 7,26% jadi Rp 48,01 miliar

Sukarno mengatakan momentum puncak bagi emiten penambang nikel akan datang di kuartal ketiga. “Tren selama ini menunjukkan penguatan harga nikel secara optimal bisa terjadi di kuartal tiga,” ujarnya.

Meski begitu, ketidakpastian global masih membayangi pergerakan harga nikel. Sehingga bukan tidak mungkin hal itu akan merembet kepada kinerja INCO dan ANTM.

“Untuk nikel porsi penjualan ekspor mereka masih cukup besar, sehingga wajar bila perang dagang masih berpotensi menjadi hantu,” tutur Thomas.

Walau banyak faktor-faktor yang bisa menjegal, lini bisnis INCO dan ANTM masih cukup prospektif. Sukarno merekomendasikan saham ANTM dengan target harga 1.100. Sedangkan untuk INCO dengan target harga di level 3.580.

Baca Juga: Penjualan Cikarang Listrindo (POWR) ditopang permintaan listrik kawasan industri

Thomas merekomendasikan INCO dengan target harga 3350. Sedangkan saham ANTM di level 1150. “Masih bisa lebih tinggi seiring dengan realisasi kerja semester satu nanti,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×