Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga nikel di Shanghai melonjak hampir 6% pada Selasa (8/10), ke level tertinggi dalam tiga bulan. Setelah perdagangan dilanjutkan pasca libur panjang selama seminggu, didorong oleh gangguan pasokan yang mendukung pasar.
Melansir Reuters, kontrak nikel yang paling banyak diperdagangkan untuk pengiriman November di Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 3,4% menjadi 135.470 yuan (US$19.304,32) per ton, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 9 Juli di 138.800 yuan.
Baca Juga: Tersengat Menghangatnya Tensi Timur Tengah, Simak Rekomendasi Saham UNTR
Sementara itu, harga nikel tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 1,2% menjadi US$17.830 per ton pada 0145 GMT.
Perusahaan tambang Brasil, Vale, menghentikan sementara operasinya di pabrik nikel Onca Puma di negara bagian Para setelah angin kencang merusak jaringan transmisi listrik.
Selain itu, perusahaan tambang nikel dan kobalt Ambatovy di Madagaskar juga menghentikan pengiriman bijih dari tambangnya ke pabrik pengolahan dan penyulingan akibat kerusakan pipa, menurut pernyataan pemegang saham mayoritas Sumitomo Corp pekan lalu.
Harga tembaga SHFE turun 0,3% menjadi 78.540 yuan, dan harga tembaga LME turun 0,1% menjadi US$9.918, dengan pelaku pasar fokus pada konferensi pers Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China untuk mencari petunjuk lebih lanjut.
Baca Juga: Harga Tembaga Merangkak Naik Merespon Harapan Stimulus China
Sebelum libur panjang, China mengumumkan langkah-langkah stimulus paling agresif sejak pandemi COVID-19 untuk menarik ekonominya keluar dari deflasi dan mencapai target pertumbuhan pemerintah.
Langkah ini memberikan dorongan keseluruhan bagi kompleks logam industri.
Stok di gudang yang dilacak oleh Bursa Berjangka Shanghai telah turun hampir 60% sejak awal Juni menjadi 141.625 ton.
Kepala logam olahan di pedagang komoditas IXM menyatakan bahwa tren permintaan untuk logam seperti tembaga yang digunakan dalam kendaraan listrik masih bertahan meskipun ada keraguan yang disebabkan oleh penurunan penjualan kendaraan listrik, tetapi memperkirakan angka yang tepat sulit karena pasar terus berkembang.
Baca Juga: Harga Tembaga LME Dekati US$10.000, Sambil Menunggu Indikator Permintaan Lebih Lanjut
Harga aluminium LME turun 0,3% menjadi US$2.650 per ton, seng turun 0,4% menjadi $3.160,5, timah turun 0,8% menjadi $33.650, dan timbal turun 0,5% menjadi $2.138,5.
Di SHFE, harga aluminium naik 1,2% menjadi 20.745 yuan per ton, seng naik 2,4% menjadi 25.675 yuan, timbal naik 0,3% menjadi 16.995 yuan, dan timah melonjak 2% menjadi 268.750 yuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News