kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga minyak WTI terkoreksi dari level tertinggi 2019


Jumat, 15 Maret 2019 / 07:43 WIB
Harga minyak WTI terkoreksi dari level tertinggi 2019


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun tipis setelah menguat sejak awal pekan. Jumat (15/3) pukul 7.31 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2019 di New York Mercantile Exchange berada di Rp US$ 58,52 per barel, turun 0,15% dari harga kemarin pada US$ 58,61 per barel.

Kemarin, harga minyak WTI mencapai level tertinggi sepanjang 2019. Meski turun secara harian, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini masih menguat 4,37% dalam sepekan. 

Hal serupa terjadi pada minyak brent untuk pengiriman Mei 2019 di ICE Futures. Harga minyak acuan internasional ini naik 2,14% dalam sepekan meski hari ini turun 0,12%. Harga minyak brent mencapai level tertinggi 2019 pada Rabu (13/3) di level US$ 67,55 per barel.

OPEC menekankan perlunya perpanjangan program pemangkasan produksi hingga lebih dari Juni di tengah prediksi penurunan permintaan. Dalam laporan bulanan yang dirilis kemarin, OPEC memangkas prediksi permintaan tahun ini dan kenaikan pasokan dari negara non-OPEC.

Outlook bearish dari OPEC ini menahan reli harga minyak yang terjadi sejak awal pekan. "Prediksi inilah yang menyebabkan harga fluktuatif," kata Phil Streible, senior commodities strategist RJO Futures kepada Reuters.

Rabu (13/3) malam, Energy Information Administration menunjukkan data penurunan persediaan minyak mentah yang lebih besar daripada prediksi. Sementara penjualan rumah baru di AS turun lebih daripada prediksi pada bulan Januari lalu.

Sementara pasokan dua negara OPEC, yakni Venezuela dan Iran terganggu. Kedua negara ini kena sanksi AS. Amerika berniat menekan ekspor Iran sekitar 20% menjadi di bawah 1 juta barel per hari mulai Mei mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×