Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara itu, Louise Dickson, analis pasar minyak di Rystad Energy mengatakan kondisi ini seperti mencoba menjelaskan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tampaknya tidak nyata. “Penutupan dengan biaya mahal atau bahkan kebangkrutan sekarang bisa lebih murah untuk beberapa operator, daripada mereka membayar puluhan dolar untuk menyingkirkan apa yang mereka hasilkan,” paparnya.
Perusahaan penyulingan memproses minyak mentah jauh lebih sedikit dari biasanya, sehingga ratusan juta barel diproduksi secara berlebihan ke fasilitas penyimpanan di seluruh dunia. Trader telah menyewa kapal hanya untuk berlabuh dan mengisinya dengan minyak berlebih. Data Reuters menyebut, jumlah rekor 160 juta barel minyak tersimpan di tanker seluruh dunia.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah US$ 11,82 per barel, begini nasib ke penerimaan negara 2020
Menurut analis pasar yang mengutip laporan dari Genscape, cadangan minyak mentah AS di Cushing naik 9% dalam sepekan yang berakhir 17 April, dengan total sekitar 61 juta barel.
Spread harga minyak antara Mei dan Juni pada satu titik melebar menjadi US$ 60,76. Ini merupakan spread terlebar dalam sejarah untuk dua kontrak bulanan terdekat.
Investor menalangi kontrak Mei sebelum kedaluwarsa pada Senin karena kurangnya permintaan untuk minyak aktual. Ketika kontrak berjangka berakhir, pedagang harus memutuskan apakah akan mengambil pengiriman minyak atau menggulung posisi mereka ke dalam kontrak berjangka lain untuk bulan berikutnya.
Baca Juga: Harga minyak mencapai level terendah sejak 1999
Biasanya proses ini relatif tidak rumit, tetapi kali ini ada sangat sedikit rekanan yang akan membeli dari investor dan menerima pengiriman minyak. Tempat penyimpanan mengisi dengan cepat di Cushing di Oklahoma, di mana minyak mentah dikirim.