kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak WTI anjlok nyaris 3%, apa yang terjadi?


Kamis, 23 Januari 2020 / 05:21 WIB
Harga minyak WTI anjlok nyaris 3%, apa yang terjadi?
ILUSTRASI. Kapal tanker minyak. REUTERS/Stringer/


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak dunia mencatatkan penurunan nyaris3% pada hari Rabu (22/1/2020). Melansir Reuters, harga minyak West Texas Intermediate turun US$ 1,64, atau 2,8%, menjadi US$ 56,74.

Sementara, harga minyak mentah Brent mengakhiri sesi dengan penurunan US$ 1,38, atau 2,1%, menjadi US$ 63,21.

Apa yang terjadi?

Harga minyak dunia terus mengalami penurunan setelah data dari American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 1,6 juta barel pekan lalu. Sebagai perbandingan, ekspektasi analis untuk cadangan minyak AS adalah turun 1 juta barel.

Baca Juga: Harga minyak dunia turun, berikut rekomendasi analis terhadap saham Elnusa (ELSA)

Stok bensin AS juga mengalami kenaikan untuk minggu ke-11, sebanyak 4,5 juta barel, kata API. Ini lebih dari perkiraan analis yang memprediksi kenaikan 3,1 juta barel.

Data resmi pemerintah AS akan dirilis pada pukul 11:00 ET (1600 GMT) pada hari Kamis, tertunda sehari karena libur nasional AS untuk memperingati Hari Martin Luther King Jr.

Kepala IEA, Fatih Birol, mengatakan dia memperkirakan pasar akan mengalami surplus minyak sebesar 1 juta barel per hari pada paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi, karena pasokan global mengimbangi penghentian produksi Libya

"Pergerakan harga minyak tetap berat karena kekhawatiran kelebihan pasokan dan setelah Menteri Energi Saudi Harga Abdulaziz tidak menawarkan sedikit pun optimisme bahwa pengurangan produksi OPEC + akan diperpanjang melampaui Maret," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York kepada Reuters.

Dia menambahkan, "Coronavirus China kemungkinan akan memukul permintaan minyak mentah selama masa liburan di China."

Pasar juga fokus pada kemunculan coronavirus baru dari China tepat sebelum liburan Tahun Baru Imlek akhir pekan ini dan kemungkinan dampak pandemi terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga: Harga minyak turun lagi di tengah prediksi pasokan yang masih besar



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×