Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
Lebih lanjut, Wahyu bilang, perang dagang di tengah kondisi pandemi seperti ini tentu punya implikasi yang beda dibandingkan perang dagang sebelumnya.
“Apa yg mau dibeli secara signifikan sehingga bisa dikenakan tarif dari China dalam kondisi pandemi seperti ini? Ini tidak akan berpengaruh jika kondisi shock demand terkait pandemi masih terus berlangsung,” jelas Wahyu.
Baca Juga: Ancaman AS ke China membuat harga minyak terjun bebas, WTI anjlok 5% dan Brent 0,4%
Oleh karena itu, Wahyu menilai, selama masalah over supply belum terselesaikan, harga minyak WTI masih akan terus tertekan dan akan sulit mengalami kenaikan ke depannya.
Menurutnya, kebijakan pemangkasan produksi adalah satu-satunya cara untuk mengatasi fundamental minyak saat ini. Mengingat jumlah permintaan belum akan pulih selama pandemi ini belum berakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News