Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi setelah naik dalam beberapa hari sebelumnya. Selasa (29/10) pukul 7.38 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 55,78 per barel, naik 0,05% dari harga penutupan hari sebelumnya.
Sedangkan harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2019 di ICE Futures pagi ini justru naik 0,08% ke US$ 61,62 per barel dari posisi kemarin pada US$ 61,57 per barel. Kemarin, harga kedua jenis minyak ini turun setelah menguat dalam empat hari berturut-turut.
Setelah terus menurun, stok minyak Amerika Serikat (AS) pekan ini diperkirakan akan naik. "Tampaknya, pasokan akan meningkat di Cushing dengan signifikan," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates kepada Reuters.
Baca Juga: IHSG berpeluang menguat, ini rekomendasi Binaartha Sekuritas
Sementara pelemahan data industri China menyebabkan pasar minyak memperkirakan permintaan akan menurun. Laba perusahaan industri China turun untuk dua bulan berturut-turut hingga September. Indeks harga produsen pun turun, menunjukkan dampak perlambatan ekonomi dan efek perang dagang.
Ritterbusch mengatakan, data ekonomi China yang negatif sudah tercermin pada harga minyak dan diimbangi oleh kesuksesan negosiasi dagang dengan AS.
"Jika negosiasi dagang terus menunjukkan kemajuan dan kita melihat kesepakatan penuh fase I, maka sentimen positif akan mengangkat harga," kata Warren Patterson, analis ING kepada Reuters.
Baca Juga: Penghentian ekspor nikel ore berlaku hari ini
Dari sisi pasokan, OPEC+ masih melanjutkan pemangkasan produksi. Tapi, Wakil Menteri Energi Rusia Pavel Sorokin mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan pemangkasan lebih lanjut. Pemangkasan OPEC ini terjadi di tengah rekor produksi AS yang mencapai lebih dari 12 juta barel per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News