kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,15   3,52   0.38%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak turun tipis dari kisaran level tertinggi pada Rabu (13/10)


Rabu, 13 Oktober 2021 / 07:43 WIB
Harga minyak turun tipis dari kisaran level tertinggi pada Rabu (13/10)
ILUSTRASI. Harga minyak masih berada di kisaran level tertinggi tahun ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak merangkak turun. Tapi, harga minyak masih berada di kisaran level tertinggi tahun ini.

Rabu (13/10) pukul 7.35 WIB, harga minyak WTI kontrak November 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 80,38 per barel, turun tipis dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 80,64 per barel yang merupakan harga tertinggi tahun ini.

Sedangkan harga minyak brent kontrak Desember 2021 di ICE Futures berada di US$ 83,13 per barel, turun dari US$ 83,42 per barel pada perdagangan kemarin.

Harga minyak brent telah naik selama lima minggu berturut-turut. Sementara harga minyak WTI telah mencatat kenaikan tujuh minggu berturut-turut. Kedua kontrak telah meningkat lebih dari 15% sejak awal September.

Pihak berwenang dari China hingga India bergegas mengisi kesenjangan pasokan listrik yang menganga pada hari Selasa di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan biaya energi akan memicu inflasi.

Baca Juga: Harga emas spot naik tipis ke US$ 1.760 per ons troi pada Rabu (13/10) pagi

Harga listrik telah melonjak ke rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir, didorong oleh kekurangan di Asia dan Eropa. Krisis energi di China diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun sehingga bisa menghambat pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia dan eksportir utama.

Di London dan Inggris tenggara, sepersepuluh stasiun bahan bakar tetap membeli bahan bakar karena panik pada bulan lalu, kata Asosiasi Pengecer Bensin.

"Orang-orang mulai menyadari bahwa risiko harga energi yang lebih tinggi dapat menggagalkan pertumbuhan," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago. 

Dana Moneter Internasional atawa International Monetary Fund (IMF) memangkas prospek pertumbuhan untuk Amerika Serikat (AS) dan negara industri lainnya. IMF menyebut, gangguan rantai pasokan yang terus-menerus dan tekanan inflasi menghambat pemulihan ekonomi global dari pandemi.

Baca Juga: Wall Street melemah, investor menunggu periode rilis kinerja emiten

Dalam Outlook Ekonomi Dunia, IMF memangkas perkiraan pertumbuhan global 2021 menjadi 5,9% dari perkiraan 6,0% yang dibuat pada bulan Juli. IMF mempertahankan prediksi pertumbuhan global 2022 di 4,9%.

Meski permintaan meningkat, OPEC+ tetap berpegang pada rencana untuk memulihkan produksi secara bertahap.

Harga Brent telah melonjak lebih dari 60% tahun ini. Selain pembatasan pasokan OPEC+, reli harga minyak didorong oleh rekor harga gas Eropa. Lonjakan harga gas mendorong peralihan ke minyak untuk pembangkit listrik di beberapa tempat.

Gas Eropa di pusat TTF Belanda setara dengan harga minyak mentah sekitar US$ 169 per barel. Angka ini berdasarkan nilai relatif dari jumlah energi yang sama dari setiap sumber, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data Eikon. 

Baca Juga: IMF turunkan prospek pertumbuhan global, gangguan pasokan hambat pemulihan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×