Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Di New York, harga minyak mentah mengalami penurunan dari harga tertingginya dalam dua minggu terakhir. Penurunan ini terjadi setelah sejumlah investor memilih intuk menjual kontrak minyak dalam rangka mengambil untung atas kenaikan harga minyak beberapa waktu lalu.
Sekadar gambaran, pada 6 Juli lalu, harga minyak sempat melonjak 7,2% seiring terjadinya ekspansi ekonomi global. Pemulihan tersebut secara otomatis turut mendongkrak permintaan minyak. Sebagai salah satu bukti, data yang dirilis American Petroleum menunjukkan, cadangan minyak di AS pada minggu lalu kembali melonjak.
“Pasar sudah mengalami tren naik dalam beberapa hari terakhir. Kemungkinan terjadi overbought sehingga beberapa investor jangka pendek melakukan profit taking. Kondisi ini yang memangkas harga minyak,” jelas Tetsu Emori, Commodity Fund Manager Astmax Ltd.
Catatan saja, di New York Mercantile Exchange (NYMEX), kontrak harga minyak untuk pengantaran Agustus turun 34 sen atau 0,4% menjadi US$ 76,81 per barel. Pada pukul 14.33 waktu Singapura, harga minyak berada pada posisi US$ 77,08. Kemarin, kontrak ini melonjak 2,9% atau US$ 2,20 menjadi US$ 77,15. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 28 Juni lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News