Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terpantau bergerak bearish pada Rabu (6/11). Melemahnya harga emas hitam ini dinilai akibat pergantian Menteri Pertahanan Israel dan permintaan yang lesu.
Harga minyak WTI terpantau turun 0,95% ke US$ 71,30 per barel pada Rabu (6/11) pukul 10.56 WIB, berdasarkan Trading Economics.
Research and Development ICDX Yoga Girta mengatakan, pergantian Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant berpotensi mengubah arah pandangan Israel terhadap konflik Gaza. Adapun pemecatan Yoav Gallant lantaran hubungan dengan Netanyahu memburuk dalam beberapa bulan terakhir, dipicu oleh kesenjangan yang signifikan dalam pendekatan terhadap upaya perang di Gaza.
Turut membebani pergerakan harga, dalam laporan mingguan terbaru yang dirilis oleh grup industri API menunjukkan stok minyak mentah melonjak naik sebesar 3,13 juta barel untuk pekan yang berakhir 1 November. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang lesu di pasar energi AS.
Baca Juga: Minyak Menyetop Reli Lima Hari pada Rabu (6/11) Pagi, Penguatan Dolar Menahan Harga
"Meski demikian, pasar masih menantikan laporan resmi versi pemerintah yang akan dirilis Rabu malam oleh badan statistik EIA," tulis Yoga dalam riset, Rabu (6/11).
Sementara itu, produsen minyak dan gas mulai menutup produksi Teluk Meksiko AS dan menarik pekerja dari anjungan pada hari Selasa (5/11) menjelang Badai Rafael. Pusat Badai Nasional AS memperingatkan Badai Tropis Rafael diperkirakan akan menjadi badai Kategori 1.
"Para pengamat memperkirakan potensi kehilangan dapat mencapai antara 3,1 juta hingga 4,9 juta barel minyak dan 4,56 miliar hingga 6,39 miliar kaki kubik gas alam," paparnya.
Dari sudut pandang teknis, Yoga melihat harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 74 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 69 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News