kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak terseret jumlah kasus virus corona baru di AS yang capai rekor terburuk


Kamis, 09 Juli 2020 / 09:50 WIB
Harga minyak terseret jumlah kasus virus corona baru di AS yang capai rekor terburuk
ILUSTRASI. Harga minyak mentah melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak koreksi setelah kekhawatiran tentang lonjakan kasus Covid-19 yang baru di Amerika Serikat (AS) melebihi tanda-tanda pemulihan permintaan bensin di Negeri Paman Sam. 

Mengutip Reuters, Kamis (9/7) pukul 09.30 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Agustus 2020 turun 14 sen, atau 0,3% ke US$ 40,76 per barel. Pada sesi sebelumnya, harga minyak WTI sudah naik 0,7%. 

Serupa, harga minyak Brent kontrak pengiriman September 2020 tergelincir 7 sen atau 0,2% ke US$ 43,22, setelah naik 0,5% pada hari Rabu (8/7).

Baca Juga: Harga minyak stabil di atas US$ 40 per barel pada awal perdagangan hari ini

"Pasar berjuang untuk mendapatkan keyakinan yang kuat ke atas pada titik saat ini," kata Lachlan Shaw, Head of Commodity Research National Australia Bank. "Ada beragam bukti sesuai permintaan."

Pada Rabu (8/7), harga minyak memang mendapat sokongan setelah data Energy Information Administration menunjukkan cadangan bensin AS turun 4,8 juta barel di pekan lalu. Realisasi ini jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan para analis. Mengingat permintaan bensin di pekan yang berakhir 4 Juli tersebut naik menjadi 8,8 juta barel per hari, tertinggi sejak 20 Maret.

Namun, lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara bagian AS, yang juga meningkatkan prospek penguncian baru yang kemungkinan akan menahan setiap pemulihan berkelanjutan dalam permintaan bahan bakar menjadi pemberat harga minyak.

Lihat saja, permintaan bensin turun di daerah-daerah di mana kuncian sedang dipulihkan di AS, sementara permintaan di Pantai Timur AS, tempat infeksi virus corona lebih terkendali, pulih dengan baik, kata Shaw.

Terbaru, Negeri Paman Sam melaporkan lebih dari 60.000 kasus Covid-19 baru pada Rabu lalu. Menurut penghitungan Reuters, ini jadi peningkatan terbesar yang pernah dilaporkan oleh suatu negara dalam satu hari, dengan infeksi meningkat di 42 dari 50 negara, 

Pasar juga dalam pola holding menjelang pertemuan pada 15 Juli dari panel pemantauan pasar OPEC+. Saat itu, para produsen minyak dapat memutuskan untuk mengurangi atau memperpanjang rekor penurunan pasokan 9,7 juta barel per hari untuk bulan Agustus.

Baca Juga: Rekor lagi, infeksi virus corona baru di AS bertambah 59.000 kasus dalam sehari

Panel telah menekan produsen yang masih belum memenuhi kesepakatan OPEC+, seperti Irak dan Nigeria, untuk meningkatkan kepatuhan mereka dengan pembatasan.

Angola telah setuju untuk sepenuhnya mematuhi komitmen pasokannya, bergerak untuk memotong lebih banyak dari Juli hingga September untuk menebus kelebihan produksi sebelumnya, sumber OPEC mengatakan minggu ini.

Sementara itu, anggota OPEC lainnya, Libya, yang telah diblokade sejak Januari, sedang mencoba untuk melanjutkan ekspor, dengan National Oil Corp Libya mengangkat force majeure di terminal minyak Es Sider pada hari Rabu. Namun, sebuah kapal tanker minyak dicegah memasuki pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×