kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.650.000   29.000   1,79%
  • USD/IDR 16.379   60,00   0,36%
  • IDX 7.100   69,67   0,99%
  • KOMPAS100 1.040   11,72   1,14%
  • LQ45 816   4,50   0,55%
  • ISSI 213   2,47   1,18%
  • IDX30 424   2,30   0,55%
  • IDXHIDIV20 509   2,22   0,44%
  • IDX80 118   0,86   0,74%
  • IDXV30 121   0,39   0,32%
  • IDXQ30 139   0,49   0,35%

Harga Minyak Terkoreksi Pada Perdagangan Selasa (4/2) Pagi


Selasa, 04 Februari 2025 / 06:29 WIB
Harga Minyak Terkoreksi Pada Perdagangan Selasa (4/2) Pagi
ILUSTRASI. Harga minyak turun setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menunda pemberlakuan tarif dagang untuk Kanada dan Meksiko selama sebulan. KONTAN/Barly Haliem


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi pada perdagangan Selasa (4/2) pagi. Pukul 06.15 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2025 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 72,37 per barel, turun 1,07% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 73,16 per barel.

Harga minyak turun setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menunda pemberlakuan tarif dagang untuk Meksiko selama sebulan. 

Trump juga mempertimbangkan pemberlakuan tarif impor minyak mulai 18 Februari, namun akan mengenakan tarif lebih rendah untuk Kanada.

Baca Juga: Trump Berlakukan Tarif Minyak 18 Februari, Kenakan Bea Masuk Lebih Rendah bagi Kanada

"Tarif atas impor energi Kanada kemungkinan akan lebih mengganggu pasar energi domestik daripada tarif atas impor Meksiko dan bahkan mungkin kontraproduktif terhadap salah satu tujuan utama presiden yakni untuk menurunkan biaya energi," kata analis Barclays Amarpreet Singh dalam sebuah catatan seperti dikutip dari Reuters.

Pejabat Federal Reserve Boston Susan Collins mengatakan jenis tarif yang diumumkan oleh pemerintahan Trump dapat meningkatkan inflasi. Ia juga mencatat ada banyak ketidakpastian dan tidak ada urgensi di pihak bank sentral AS untuk mengubah arah kebijakan moneter.

Baca Juga: Trump Tunda Kebijakan Tarif Impor 25% untuk Meksiko Selama Sebulan

Inflasi yang lebih tinggi dapat mendorong Fed untuk menaikkan suku bunga guna mengatasi kenaikan harga. Kenaikan suku bunga itu dapat mengurangi permintaan energi dengan meningkatkan biaya pinjaman dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Sumber dari industri mengatakan, tarif akan menaikkan biaya untuk jenis minyak mentah yang lebih berat yang dibutuhkan kilang minyak AS untuk produksi optimal.

Selanjutnya: Moskow: Indonesia jadi Mitra Kunci Rusia di Asia Pasifik

Menarik Dibaca: Promo Burger King FebruWOWri 17 Ribuan, Cuma Sampai 28 Februari Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×