kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%

Harga Minyak Naik pada Selasa (8/1) Pagi, Didorong Cuaca Dingin di AS


Rabu, 08 Januari 2025 / 06:22 WIB
Harga Minyak Naik pada Selasa (8/1) Pagi, Didorong Cuaca Dingin di AS
ILUSTRASI. Harga minyak naik didorong oleh cuaca dingin di AS dan tanda-tanda pasar yang lebih ketat melawan sinyal teknis reli minyak mentah berlebihan.REUTERS/Sergei Karpukhin/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik pada perdagangan Rabu (8/1) pagi. Pukul 06.14 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2025 di New  York Mercantile Exchange ada di US$ 74,67 per barel, naik 0,56% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 74,25 per barel.

Harga minyak naik didorong oleh cuaca dingin di AS dan tanda-tanda pasar yang lebih ketat melawan sinyal teknis bahwa reli minyak mentah mungkin berlebihan.

Mengutip Bloomberg, harga minyak bertahan di atas level US$ 74 per barel, didorong oleh cuaca dingin di AS yang meningkatkan permintaan bahan bakar untuk pemanas, dan meningkatkan risiko pembekuan di area produksi.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Selasa (7/1) Sore, Brent ke US$76,05 dan WTI ke US$73,12

Sementara itu, tanda-tanda keseimbangan pasokan dan permintaan yang lebih ketat di pasar minyak Timur Tengah menguat beberapa pekan terakhir, karena penyuling di China mencari alternatif minyak mentah Iran dan Rusia. 

Pasar minyak mentah di awal tahun cukup kuat.

"Meskipun penguatan baru tidak dapat dikesampingkan dalam waktu dekat jika suhu beku terus berlanjut, perubahan sentimen yang tiba-tiba menunjukkan bahwa reli yang berlarut-larut sulit dipertahankan tanpa perubahan mendasar pada prospek ekonomi atau neraca minyak global," ujar Tamas Varga, analis di pialang PVM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×