CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Harga Minyak Terkoreksi Tipis Pada Rabu (20/3) Pagi, Namun Masih Dalam Tren Naik


Rabu, 20 Maret 2024 / 06:16 WIB
Harga Minyak Terkoreksi Tipis Pada Rabu (20/3) Pagi, Namun Masih Dalam Tren Naik
ILUSTRASI. Harga minyak terkoreksi tipis pada perdagangan Rabu (20/3) pagi, meski masih dalam tren naik. REUTERS/Pascal Rossignol


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi tipis pada perdagangan Rabu (20/3) pagi, meski masih dalam tren naik. Pukul 06.05 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2024 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 83,20 per barel, turun 0,32% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 83,47 per barel.

Harga minyak terkoreksi tipis setelah naik tinggi kemarin. 

Mengutip Reuters, kemarin harga minyak naik ke level tertinggi sejak 27 Oktober 2023 karena pedagang menilai serangan Ukraina terhadap kilang Rusia akan mempengaruhi pasokan minyak global.

Ukraina meningkatkan serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia tahun ini. Setidaknya, ada tujuh kilang yang menjadi sasaran serangan pesawat tanpa awak pada bulan ini.

Serangan tersebut menghentikan kapasitas penyulingan Rusia sekitar 7% atau sekitar 370.500 barel, menurut perhitungan Reuters.

Baca Juga: Prediksi Harga Minyak Dunia Usai Capai level Tertinggi Sejak Oktober 2023

Analis energi StoneX Alex Hodes mengatakan, aktivitas penyilingan yang rendah dapat menyebabkan pengurangan produksi minyak mentah, karena negara tersebut menghadapi kendala penyimpanan.

Berdasarkan perhitungan Hodes, serangan terhadap kilang minyak Rusia dapat mengakibatkan penurunan pasokan minyak bumi global sekitar 350.000 barel dan dapat mengerek harga minyak mentah AS sekitar US$ 3 per barel.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari penurunan ekspor minyak mentah dari Arab Saudi dan Irak, serta menguatnya permintaan dan pertumbuhan ekonomi AS dan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×