kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Terkoreksi Tipis, Tetap Stabil di US$ 88 Per Barel Kamis (19/10) Pagi


Kamis, 19 Oktober 2023 / 06:51 WIB
Harga Minyak Terkoreksi Tipis, Tetap Stabil di US$ 88 Per Barel Kamis (19/10) Pagi
ILUSTRASI. Harga minyak terkoreksi tipis pada perdagangan Kamis (19/10) pagi, namun masih stabil di level US$ 88 per barel. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi tipis pada perdagangan Kamis (19/10) pagi, namun masih stabil di level US$ 88 per barel. Pukul 06.38 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2023 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 88,24 per barel, turun 0,09% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 88,32 per barel.

Harga minyak tetap stabil di level US$ 88 per barel, karena ketegangan di Timur Tengah terus berlanjut, dan persediaan di pusat penyimpanan utama di AS ke level terendah dalam sembilan bulan.

Mengutip Bloomberg, penurunan persediaan minyak mentah ini terjadi lantaran para pembeli dari Eropa dan Asia bergegas mengamankan pasokan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Baca Juga: Khawatir Harga Minyak Makin Mendidih, Pemerintah Siapkan Cadangan Anggaran dan Energi

Persediaan minyak di Cushing, Oklahoma turun ke level terendah sejak tahun 2014. Persediaan mulai berkurang di tengah tingginya permintaan dari luar negeri.

Data menunjukkan, ekspor minyak mentah AS melonjak menjadi 5,3 juta barel per hari, tertinggi sejak Juni.

Kemarin, harga minyak naik setelah Iran menyerukan embargo minyak terhadap Israel, menyusul ledakan mematikan di sebuah rumah sakit di Gaza.

Harga minyak terus berfluktuasi sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

"Jendela bagi jalan keluar diplomasi untuk mencegah perang yang lebih luas di Timur Tengah tampaknya semakin tertutup," kata analis RBC Capital Market LCC Helima Croft dalam sebuah catatan.

"Krisis regional tampaknya merupakan hal yang paling mungkin terjadi, terutama karena Israel tampaknya masih berkomitmen untuk melakukan serangan darat demi menghancurkan Hamas." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×