kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga minyak tergerus penguatan tipis dollar AS


Jumat, 26 Januari 2018 / 07:42 WIB
Harga minyak tergerus penguatan tipis dollar AS
ILUSTRASI. Kantor OPEC - harga minyak


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak west texas intermediate (WTI) koreksi dalam dua hari terakhir. Jumat (26/1), harga minyak WTI untuk pengiriman Maret 2018 turun 0,49% ke US$ 65,19 per barel.

Harga minyak WTI ini mencapai level tertinggi US$ 65,61 pada Rabu lalu. Ini adalah level tertinggi sejak akhir Juni 2015.

Bersamaan dengan titik tertinggi itu, harga minyak brent untuk pengiriman Maret 2018 pun tembus level US$ 70 per barel. Level ini pun merupakan yang tertinggi sejak akhir Juni 2015.

Kemarin, harga minyak brent yang merupakan acuan internasional ini sempat menyentuh level US$ 71 sebelum turun lagi. Level harga ini adalah titik tertinggi sejak 2014.

"Lonjakan terkini ini merupakan efek dollar AS," kata Gene McGillian, director of market research Tradition Energy kepada Reuters.

Indeks dollar menyentuh titik terendah sejak Desember 2014. Pelemahan dollar menyebabkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi lebih murah bagi mata uang lainnya.

Nah, kemarin, indeks dollar mulai naik dari titik tertinggi meski masih berada di bawah level 90. Kenaikan dollar bisa mengoreksi harga minyak.

Carsten Fritsch, analis Commerzbank menambahkan, pelemahan dollar juga memungkinkan harga minyak lebih tinggi. "Hampir seluruh kelas komoditas terdorong naik oleh kejatuhan dollar," kata dia.

Selama ini, muncul kekhawatiran bahwa naiknya pasokan minyak mentah AS akan membalikkan upaya OPEC dan Rusia untuk menahan pasokan. Tapi, laporan penurunan produksi minyak Venezuela menjadi penyulut harga.

Pasalnya, penurunan produksi minyak Venezuela bisa menekan pasokan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×