Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak west texas intermediate (WTI) koreksi dalam dua hari terakhir. Jumat (26/1), harga minyak WTI untuk pengiriman Maret 2018 turun 0,49% ke US$ 65,19 per barel.
Harga minyak WTI ini mencapai level tertinggi US$ 65,61 pada Rabu lalu. Ini adalah level tertinggi sejak akhir Juni 2015.
Bersamaan dengan titik tertinggi itu, harga minyak brent untuk pengiriman Maret 2018 pun tembus level US$ 70 per barel. Level ini pun merupakan yang tertinggi sejak akhir Juni 2015.
Kemarin, harga minyak brent yang merupakan acuan internasional ini sempat menyentuh level US$ 71 sebelum turun lagi. Level harga ini adalah titik tertinggi sejak 2014.
"Lonjakan terkini ini merupakan efek dollar AS," kata Gene McGillian, director of market research Tradition Energy kepada Reuters.
Indeks dollar menyentuh titik terendah sejak Desember 2014. Pelemahan dollar menyebabkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi lebih murah bagi mata uang lainnya.
Nah, kemarin, indeks dollar mulai naik dari titik tertinggi meski masih berada di bawah level 90. Kenaikan dollar bisa mengoreksi harga minyak.
Carsten Fritsch, analis Commerzbank menambahkan, pelemahan dollar juga memungkinkan harga minyak lebih tinggi. "Hampir seluruh kelas komoditas terdorong naik oleh kejatuhan dollar," kata dia.
Selama ini, muncul kekhawatiran bahwa naiknya pasokan minyak mentah AS akan membalikkan upaya OPEC dan Rusia untuk menahan pasokan. Tapi, laporan penurunan produksi minyak Venezuela menjadi penyulut harga.
Pasalnya, penurunan produksi minyak Venezuela bisa menekan pasokan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News