Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah melemah pada hari Jumat (14/4). Menyusul pengawas energi Barat memperingatkan bahwa pengurangan produksi yang diumumkan oleh OPEC+ dapat memperburuk defisit pasokan minyak dan merugikan konsumen.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 10 sen atau 0,12% menjadi US$85,99 per barel pada 0820 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 5 sen atau 0,06%, menjadi US$82,11 per barel.
Kedua kontrak minyak tersebut ditetapkan untuk membukukan kenaikan empat minggu berturut-turut di tengah meredanya kekhawatiran atas krisis perbankan bulan lalu dan keputusan mengejutkan minggu lalu oleh OPEC+ , untuk memotong output lebih lanjut.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Ditutup Melemah 1%, Terseret Peringatan OPEC Terkait Permintaan
OPEC pada hari Kamis menandai risiko penurunan permintaan minyak musim panas sebagai bagian dari latar belakang pemotongan 1,16 juta barel per hari (bpd).
Dalam laporan bulanan patokannya pada hari Jumat, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan keputusan OPEC+ dapat merugikan konsumen dan pemulihan ekonomi global.
"Konsumen yang dihadapkan pada kenaikan harga kebutuhan pokok sekarang harus membagi anggaran mereka lebih tipis lagi," kata IEA dalam laporan minyak bulanannya.
"Ini menambah buruk bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
IEA memperkirakan pasokan minyak global turun 400.000 bpd pada akhir tahun, mengutip perkiraan peningkatan produksi 1 juta bpd dari luar OPEC+ yang dimulai pada bulan Maret versus penurunan 1,4 juta bpd dari blok produsen.
Pada saat yang sama, permintaan minyak dunia akan tumbuh sebesar 2 juta barel per hari pada 2023 menjadi rekor 101,9 juta barel per hari, katanya.
Indeks dolar AS diperdagangkan pada level terendah satu tahun, setelah rilis data harga konsumen dan produsen AS minggu ini meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga.
Pelemahan greenback membuat minyak berdenominasi dolar lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain, meningkatkan permintaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News