Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
NEW YORK. Harga minyak mentah terus jatuh dalam tiga hari terakhir. Penurunan harga minyak terjadi seiring kenaikan produksi minyak Libia dan spekulasi rencana anggota OPEC untuk terus mempertahankan tingkat produksinya.
Harga minyak berjangka turun 0,6% di New York. West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 34 sen menjadi US$ 59,62 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Sementara di pasar Singapura minyak WTI ada di level US$ 59,70 per barel pada pukul 1:44 p.m. waktu Singapura.
Lalu minyak Brent untuk pengiriman Juli turun 55 sen atau 0,9% menjadi US$ 63,32 per barel di ICE Futures Europe exchange London. Minyak Brent di atas US$ 3,85 per barel dibandingkan WTI.
Minyak turun setelah Libia menaikkan produksi minyak 500.000 barel per hari. Kenaikan produksi minyak Libia dilaporkan oleh Libya News Agency, berdasarkan sumber dari National Oil Corp. Sementara di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, data Baker Hughes Inc menunjukkan telah mengurangi rig aktif selama 27 minggu.
Namun penurunan rig aktif di Amerika tidak membuat harga terdongkrak. Sebab Saudi Arabia, Irak dan Arab Saudi, terus memompa minyak mentahnya hingga mencapai rekor.
Sementara itu Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada 5 Juni lalu telah memutuskan untuk mempertahankan kuota untuk mempertahankan pangsa pasar. "Tidak hanya OPEC dan Arab Saudi yang terus meningkatkan produksi. Amerika Serikat juga akan mendongkrak produksi jika harga naik," kata Michael McCarthy, Chief strategist CMC Markets di Sydney.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News